Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Mega Tumbuh Dua Digit Kuartal I 2021, Ini Penopangnya

Laba bersih Bank Mega tumbuh sebesar 11,6% year on year (yoy) menjadi Rp747 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp669 miliar. Sementara itu, laba sebelum pajak tumbuh sebesar 15,3% yoy menjadi Rp923 miliar, dari posisi sebelumnya sebesar Rp801 miliar.
Bank Mega/Ilustrasi
Bank Mega/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mega Tbk. (MEGA) berhasil mencatat kinerja yang terus tumbuh secara berkesinambungan. Hal ini tercermin pada laporan keuangan kuartal I/2021.

Laba bersih Bank Mega tumbuh sebesar 11,6% year on year (yoy) menjadi Rp747 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp669 miliar. Sementara itu, laba sebelum pajak tumbuh sebesar 15,3% yoy menjadi Rp923 miliar, dari posisi sebelumnya sebesar Rp801 miliar.

Direktur Utama Kostaman Thayib menjelaskan pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih (net interest income) yang naik sebesar 17,8% yoy menjadi Rp1,2 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp989 miliar.

"Selain pendapatan bunga bersih, pendapatan laba Bank Mega juga disebabkan oleh keberhasilan Bank Mega dalam menurunkan biaya operasional sebesar 22,6% yoy menjadi Rp686 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp887 miliar," terang Kostaman melalui siaran pers, Kamis (6/5/2021).

Pada Maret 2021, total aset Bank tercatat sebesar Rp111,6 triliun. Adapun, dana pihak ketiga terhimpun sebesar Rp78,5 triliun dengan rasio current account saving account (CASA) sebesar 31% atau membaik dibandingkan pada akhir tahun 2020 sebesar 28%. Membaiknya rasio CASA ini ditopang oleh giro yang tumbuh sebesar 25,6% ytd menjadi Rp10,7 triliun pada Maret 2021 dari posisi akhir tahun 2020 sebesar Rp8,5 triliun.

Pada sisi penyaluran kredit, meski kondisi perekonomian masih terdampak pandemi Covid-19 namun Bank Mega masih mengalami pertumbuhan positif. Kredit tumbuh sebesar 1,6% ytd menjadi Rp49,3 triliun, dari posisi akhir tahun 2020 sebesar Rp48,5 triliun. Hal ini terutama ditopang oleh kredit korporasi yang tumbuh positif sebesar 3,7% ytd menjadi Rp 27,2 triliun pada Maret 2021.

Keberhasilan inovasi digital dan otomasi yang telah dilakukan, mengakibatkan semakin membaiknya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yakni menjadi 62,17% pada Maret 2021, atau membaik dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 69,71%.

Bank Mega juga berhasil mencatatkan perbaikan rasio CAR (capital adequacy ratio) menjadi 26,60% dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 24,70%. Non performing loan (NPL) juga terjaga pada posisi yang semakin membaik, di mana NPL gross pada Maret 2021 tercatat menjadi 1,30% dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,55%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper