Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) melihat kondisi aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat pada 2022 akan lebih bergairah. Hal ini seiring dengan meredanya pandemi Covid-19 dan pelonggaran PPKM.
Presiden Direktur Bank Maybank, Taswin Zakaria memproyeksikan, pertumbuhan kredit akan tumbuh secara positif pada 2022 dibandingkan dengan 2021.
“Kami berharap bisa mengikuti tingkat pertumbuhan kredit industri perbankan yang diproyeksikan, pada saat ini sebesar 6 persen,” kata Taswin dalam acara paparan publik di Jakarta, Selasa (23/11/2021).
Sementara itu, BNII mencatat bahwa pertumbuhan kredit masih mengalami perlambatan hingga September 2021. Perlambatan ini juga dialami dengan bank-bank yang sekategori dengan Maybank Indonesia akibat dampak dari pandemi Covid-19.
Adapun dari sisi rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL), Taswin mengatakan bahwa perseroan mengambil langkah konservatif dan secara proaktif, di mana telah mencadangkan provisi sejak 2020. Hal ini menyebabkan proyeksi provisi bank di 2021 akan stabil atau lebih rendah dibanding 2020.
“Dengan mempertimbangkan beberapa faktor, kami masih akan mencadangkan provisi, khususnya untuk nasabah-nasabah yang masih mengalami kesulitan di tengah pemulihan Covid-19,” ujarnya.
Baca Juga
Dengan pertimbangan faktor proyeksi kenaikan volume kredit pada 2022, Taswin berharap tingkat provisi akan relatif stabil dibandingkan dengan 2021.
.jpg?w=348&h=261)
