Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

November 2021, Porsi Pembiayaan Sindikasi Bank Mandiri Capai Rp60,48 Triliun

Bank Mandiri (BMRI) optimistis permintaan kredit sindikasi akan terus meningkat ke depannya.
Nasabah mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri di nJakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri di nJakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sampai dengan November 2021 mencatatkan total kredit sindikasi yang melibatkan perseroan mencapai Rp157,01 triliun.

SVP Corporate Solution Group Bank Mandiri, Erwanza Nirwan, mengatakan dari total tersebut perseroan mendapatkan porsi pembiayaan sindikasi sebesar Rp60,48 triliun. Dia pun optimistis permintaan kredit sindikasi akan terus meningkat ke depannya.

"Kami memperkirakan ke depan tren permintaan untuk sindikasi pada tahun 2022 akan menunjukkan tren peningkatan. Terutama di sektor-sektor unggulan," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (19/12/2021).

Menurutnya, beberapa sektor yang akan menunjukkan tren perbaikan, antara lain transportasi, infrastruktur, telekomunikasi dan energi.

Di sisi lain, seiring dengan realisasi tersebut, Bank Mandiri berhasil menempati posisi puncak daftar ‘Bloomberg League Table Reports Indonesia Borrower Loans 2021’ untuk kategori Mandated Lead Arranger (MLA) dan Bookrunner.

Berdasarkan data Bloomberg pada 13 Desember 2021, BMRI tercatat sebagai MLA terbaik karena mampu mengelola kredit sindikasi dengan nilai total terbesar yakni US$3,66 miliar dari 32 transaksi atau setara dengan 20,93 persen pangsa pasar.

Pada kategori Bookrunner, Bank Mandiri juga menjadi yang terbaik setelah berhasil mengelola kredit sindikasi dengan nilai total terjumbo senilai US$1,8 miliar dari 17 transaksi atau setara 17,89 persen pangsa pasar.

Erwanza mengungkapkan transaksi kredit sindikasi yang dikelola Bank Mandiri baik sebagai Mandated Lead Arranger ataupun Bookrunner ini tidak hanya melibatkan institusi keuangan lokal, tetapi juga lembaga keuangan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper