Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Ganesha Tbk. membidik perolehan dana sebesar Rp1,12 triliun dari rencana rights issue 5,5 miliar saham yang dijadwalkan pada Maret 2022.
Berdasarkan publikasi prospektus ringkas PT Bank Ganesha Tbk. pada Senin (27/12/2021), perseroan akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu melalui penawaran umum terbatas (PUT I) dengan menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham perseroan sebanyak 5.587.530.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah tersebut setara dengan 50 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini.
Bank Ganesha menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp200 per saham, sehingga jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam PUT I ini sebesar Rp1,12 triliun. Rasio HMETD ditetapkan 2:1.
Setiap pemegang 2 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada penutupan perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia tanggal 24 Februari 2022 berhak atas 1 HMETD, dimana 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru.
Berdasarkan surat pernyataan tanggal 24 Desember 2021, PT Equity Development Investment Tbk. (GSMF) selaku pemegang saham utama dan pengendali dengan kepemilikan 29,86 persen telah menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sebanyak 1,67 miliar saham dengan harga pelaksanaan tersebut, sehingga dana yang harus disediakan adalah sebesar Rp333,64 miliar.
Untuk itu PT Equity Development Investment Tbk. telah melakukan penyetoran uang muka setoran modal pada Perseroan pada tanggal
24 Desember 2021 sebesar Rp1 triliun. Sisanya sebesar Rp666,36 miliar disediakan untuk membeli sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lain dalam PUT I ini dengan jumlah sebanyak-banyaknya 3,33 miliar saham, dengan ketentuan bahwa atas sisa saham dalam PUT I akan dialokasikan terlebih dahulu kepada para pemegang HMETD yang telah melaksanakan HMETD-nya dan mengajukan pemesanan saham tambahan.
Baca Juga
Apabila terdapat sisa saham, maka PT Equity Development Investment Tbk. akan mengambil sisa saham tersebut dengan jumlah sebanyak-banyaknya 3,33 miliar saham.
Lebih lanjut, pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam PMHMETD ini akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) sebesar 30 persen.
Bank Ganesha menjadwalkan dapat mengantongi pernyataan efektif rights issue dari OJK pada 14 Februari 2022. Selanjutnya, jadwal sementara untuk cum right atau tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMED di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 22 Februari 2022, sedangkan di pasar tunai pada 24 Februari 2022.
Selanjutnya, tanggal pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia dijdwalkan pada 1 Maret 2022. Lalu, periode perdagangan HMETD dijadwalkan pada 1-8 Maret 2022, yang juga merupakan periode pelaksanaan HMETD.
Emiten bersandi saham BGTG itu, menyampaikan dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pemenuhan modal minimum. Selain itu digunakan untuk modal kerja pengembangan usaha melalui pemberian kredit, termasuk pemberian kredit dengan layanan digital. Apabila dana tersebut belum dapat disalurkan akan ditempatkan pada instrument Bank Indonesia dan/atau Surat Berharga Negara.