Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) membukukan laba bersih tahun berjalan secara individual sebesar Rp6,12 miliar pada kuartal III/2021.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi kuartal III/2021, laba Bank Ganesha turun 54 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari laba bersih periode yang sama tahun lalu senilai Rp13,30 miliar.
Penurunan laba diakibatkan menurunnya pendapatan bunga sebesar 14 persen yoy atau Rp235,23 miliar pada kuartal III tahun ini. Sementara, beban bunga juga menurun sebesar 23 persen yoy menjadi Rp107,74 miliar. Alhasil, pendapatan bunga bersih turun 4 persen menjadi Rp127,48 miliar.
Sepanjang tahun berjalan, Bank Ganesha mencatat kredit yang diberikan turun 12 persen secara year-to-date (ytd), yang sebelumnya Rp2,63 triliun per Desember 2020 menjadi Rp2,32 triliun per September 2021.
Dari sana, total aset BGTG melesat 43 persen ytd, dari Rp5,36 triliun per Desember 2020 menjadi Rp7,67 triliun per September 2021.
Sementara, dari sisi liabilitas, Bank Ganesha mencatat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 57 persen menjadi Rp6,45 triliun pada kuartal III tahun ini, di mana sebelumnya Rp4,12 triliun. Artinya, DPK Bank Ganesha tumbuh sebesar Rp2,3 triliun.
Baca Juga
Pertumbuhan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) yang melesat sebesar 178 persen menjadi Rp4,28 triliun per September 2021.
Selain itu, Bank Ganesha juga tercatat mendapatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di level 6,33 persen secara gross dan 2,06 persen secara net per September 2021.
Untuk NIM dan BOPO, BGTG menekan rasio masing-masing sebesar 2,98 persen dan 96,40 persen per September 2021.
Adapun, rasio pengembalian aset (return-on asset/ROA) turun menjadi 0,16 persen dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya, yakni 0,46 persen.
Sementara itu, rasio return-on equity (ROE) mencapai 0,78 persen, atau turun dari periode yang sama pada tahun lalu, yakni 1,61 persen.