Bisnis.com, JAKARTA - Platform tekfin pendanaan bersama (P2P lending) klaster produktif PT Investree Radhika Jaya mengumumkan PT Danareksa Finance resmi masuk ke dalam jajaran pendana (lender) institusi Investree.
Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengungkap kolaborasi dengan Danareksa Finance diharapkan memperkokoh upaya Investree dalam menyalurkan pinjaman kepada pelaku UMKM pada masa pemulihan ekonomi, sekaligus menjadikan mereka lebih tangguh.
"Setelah pada Januari lalu kami berkolaborasi dengan bank daerah, sekarang dengan multifinance. Tentunya proses digital yang mudah dan cepat milik Investree akan membantu Danareksa Finance menjangkau lebih banyak pelaku UMKM sebagai tulang punggung perekonomian di Indonesia," jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (18/3/2022).
Adrian meyakini pelaku UMKM akan mendapat manfaat besar untuk bangkit dan berdaya dari komitmen kuat para institusi keuangan yang memilih Investree sebagai mitra channelling-nya.
Sejak pandemi dimulai pada Maret 2020 sampai Maret 2022, Investree pun telah menggandeng total 10 lender Institusi baru yang bergabung dan mendanai untuk meningkatkan aset sekaligus mendiversifikasi portofolio. Mulai dari bank nasional, bank daerah, bank digital, multifinance, hingga perusahaan internasional berdampak sosial.
Sejumlah nama besar lender institusi Investree tersebut, antara lain BRI, Bank Danamon, Bank Mandiri, Bank Jago, Bank Raya, Accial Capital, Saison Modern Finance, dan GMO Payment Gateway.
Baca Juga
Pada akhir 2021, tercatat Investree berhasil menyalurkan pinjaman sebanyak Rp2,3 triliun dari seluruh lender Institusi kepada para pelaku usaha (borrower) yang membutuhkan. Nilai ini tercatat naik 17,6 persen (year-on-year/yoy) dari penyaluran pinjaman oleh lender Institusi Investree sepanjang 2020.
Sementara itu, total penyaluran pinjaman Investree secara kumulatif mencapai Rp15 triliun per Februari 2022. Tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari (TKB90) pun konsisten di angka 99 persen
Pertumbuhan lender secara total juga naik 38 persen (yoy) di akhir 2021). Saat ini, total lender Investree mencapai 24 ribu entitas yang aktif mendanai, terhitung kumulatif sejak pertama kali Investree berdiri.
Adapun, kemitraan ini memudahkan Danareksa Finance dalam mendanai penawaran pinjaman yang diajukan oleh borrower Investree. Di mana mayoritas merupakan pegiat UMKM dari berbagai sektor usaha dengan kategori 'missing middle', alias UMKM serba tanggung yang belum bisa meminjam dari bank, tapi sudah terlalu besar untuk dilayani microfinance.
Terutama, badan usaha yang belum memenuhi persyaratan perbankan untuk memperoleh pinjaman. Dari setiap fact sheet yang nantinya disediakan oleh pihak Investree, Danareksa Finance memilih penawaran pinjaman sesuai dengan preferensi maupun profil risiko perusahaannya.
Bagi Danareksa Finance sendiri, menggandeng platform teknologi finsnsial seperti Investree dalam ekosistem sektor jasa keuangan merupakan salah satu strategi untuk menjaga pertumbuhan aset produktif yang berkesinambungan, khususnya pembiayaan kepada pelaku UMKM.
Penyaluran pembiayaan melalui platform Investree diharapkan dapat menjangkau pelaku usaha baru kelak menjadi debitur Danareksa Finance karena belum tersentuh pembiayaan perbankan. Hal ini diharapkan turut mendorong percepatan inklusi keuangan, serta memperluas akses pembiayaan berbasis digital.