Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI mencatat penyaluran porsi pembiayaan terhadap UMKM terus meningkat.
Direktur Retail Banking BSI, Kokok Alun Akbar menyampaikan, per Februari 2022, porsi pembiayaan BSI terhadap UMKM telah mencapai 23,12 persen atau senilai Rp40 triliun dari total pembiayaan sebesar Rp171,9 triliun.
“Porsi pembiayaan UMKM BSI terus meningkat baik secara quantity, jumlah, maupun persentasenya,” kata Alun dalam Webinar Series Ramadan yang diselenggarakan INDEF, Selasa (5/4/2022).
Sementara sisanya, yakni sebesar Rp132 triliun disalurkan kepada kredit konsumer atau non UMKM. Pembiayaan ini hampir 80 persen disalurkan kepada kredit konsumer, yang tidak hanya kepada pegawai negeri dan pensiunan melainkan juga kepada pelaku UMKM. Namun, digunakan untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor. Adapun 20 persen lainnya disalurkan untuk pembiayaan kepada korporat.
Jika menilik penyaluran UMKM di BSI dalam beberapa tahun terakhir, pada 2019 secara total, perseroan menyalurkan pembiayaan kepada UMKM sebesar Rp25,30 triliun. Lalu, naik menjadi Rp34,99 triliun di posisi Desember 2020. Kenaikan pembiayaan kepada UMKM juga terjadi di Desember 2021 menjadi Rp39,44 triliun.
Adapun untuk roadmap pembiayaan UMKM, Alun menyampaikan emiten bersandi saham BRIS ini mengikuti ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang menggunakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang naik secara bertahap dari 20 persen menjadi 30 persen di 2024.
“Secara ketentuan, alhamdulillah, BSI di Desember 2021 kalau kita hitung secara RPIM sudah 27 persen,” tuturnya.
Dengan demikian, BSI membidik rasio RPIM menjadi 28 persen di Desember 2022, lalu 29 persen di Desember 2023, dan 30 persen di Juni 2024.