Bisnis.com, JAKARTA — Platform finansial berbasis teknologi (fintech) pendanaan bersama (P2P lending) klaster syariah PT Alami Fintek Sharia (Alami) telah mencapai loncatan baru berupa akumulasi penyaluran pinjaman melebihi Rp2 triliun.
Direktur Utama Alami Harza Sandityo menjelaskan bahwa capaian per akhir Maret 2022 yang tepatnya senilai Rp2,19 triliun ini terbilang cepat, karena baru 6 bulan lalu atau September 2021, Alami baru mencapai akumulasi penyaluran pinjaman Rp1 triliun.
"Pencapaian ini didorong oleh pemaksimalan teknologi yang dimiliki Alami untuk memudahkan UMKM di berbagai wilayah memperoleh akses pembiayaan secara syariah. Hingga saat ini, Alami telah mendanai lebih dari 8.500 proyek pembiayaan UMKM di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (21/4/2022).
Harza menambahkan bahwa kinerja positif ini masih tetap diikuti dengan kualitas pembiayaan yang baik. Terbukti dari tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari (TKB90) Alami yang berada di level 100 persen, alias non-performing financing pada level 0 persen.
Sementara dari sisi jumlah pendana per bulan Maret 2022, Alami juga mencatatkan pertumbuh signifikan sebesar 370 persen (year-on-year/yoy) dan jumlah pengguna aplikasi Alami mencapai lebih dari 83.000, tersebar di 482 kota/kabupaten yang berada di 34 provinsi.
Harza optimistis bahwa akselerasi pencapaian tersebut memperlihatkan bahwa awareness dan kepercayaan masyarakat terhadap P2P lending syariah terbukti terus meningkat.
Selain karena faktor teknologi yang membuat pengalaman pengguna menjadi lebih mudah dan praktis dalam satu aplikasi, risiko investasi lebih terukur karena terinformasi secara transparan di awal.
Sebagai informasi, Alami Group bukan hanya memiliki platform P2P lending syariah Alami, tapi juga Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di DKI Jakarta bertajuk Bank Hijra, dan akselerator startup bertajuk Arqam.
Tahun ini, Alami membidik akumulasi penyaluran pinjaman mampu mencapai Rp4 triliun. Pelaku usaha yang diincar oleh Alami, terutama yang ingin menjaga bisnisnya tetap dalam koridor sesuai syariat, namun punya kebutuhan pinjaman yang cepat diproses, sekaligus tidak memerlukan jaminan.