Bisnis.com, LABUAN BAJO — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI terus menggenjot penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor produktif. Dari Rp16,85 triliun KUR yang disalurkan hingga Mei 2022, sektor pertanian menyumbang porsi terbesar mencapai 29,34 persen.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan sampai dengan akhir Mei 2022 perseroan telah menyalurkan KUR sebesar Rp16,85 triliun kepada lebih dari 156.000 debitur di seluruh Indonesia. Angka ini naik 7,51 persen dibandingkan Mei tahun lalu.
Rudi menyebutkan bahwa fokus penyaluran KUR Bank Mandiri masih menyasar sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah. Sampai dengan Mei 2022, aliran KUR ke sektor produktif mencapai 59,20 persen atau sebesar Rp9,97 triliun.
Sektor pertanian menyumbang porsi terbesar yakni 29,34 persen dari total KUR perseroan atau mencapai Rp4,94 triliun. Dilanjutkan oleh sektor jasa produksi sebesar Rp3,31 triliun atau 19,68 persen dari total penyaluran KUR hingga akhir Mei 2022.
“Peningkatan realisasi penyaluran KUR ini menandakan bahwa pemulihan ekonomi masyarakat sedang berada dalam momentum yang positif,” ujarnya di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (19/6/2022).
Selain itu, Rudi menjelaskan penetrasi penyaluran KUR tidak hanya menyasar kota besar, tetapi juga di wilayah di timur Indonesia. Bali – Nusa Tenggara, misalnya, mencatatkan realisasi KUR Rp744,57 miliar atau naik 21,25 persen secara tahunan.
Baca Juga
Rudi melihat saat ini ini perekonomian masyarakat sudah menunjukkan perbaikan. Oleh sebab itu, dia pun optimistis penyaluran KUR akan mencapai target yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini, dengan didukung penerapan layanan digital,
“Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik, kami optimis akan mampu mendorong penyaluran KUR lewat potensi yang ada, dan dapat mencapai target KUR yang diamanatkan oleh pemerintah,” pungkasnya.
Sebagai catatan, emiten bank berkode saham BMRI ini mendapatkan plafon KUR sebesar Rp40 triliun sepanjang 2022, meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp35 triliun.