Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bank Jatim Ungkap Kredit Tumbuh Melambat pada Kuartal II/2022

Bank Jatim menyalurkan kredit senilai Rp43,54 triliun per Juni 2022.
Bank Jatim. /JIBI
Bank Jatim. /JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) atau Bank Jatim mencatat pertumbuhan kredit yang melambat pada kuartal II/2022.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan secara keseluruhan, kredit yang disalurkan Bank Jatim mencapai Rp43,54 triliun per Juni 2022. Kredit tersebut tumbuh 2,21 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp42,59 triliun.

Apabila dirinci, kredit konsumer naik 1,21 persen yoy dari Rp27,24 triliun menjadi Rp27,57 triliun. Kredit jenis ini berkontribusi terbesar, yakni sebesar 63,34 persen dari total kredit Bank Jatim.

Namun, Bank Jatim mencatat kredit pemilikan rumah atau KPR mengalami kontraksi sebesar 2,53 persen yoy dari semula Rp2,53 triliun menjadi Rp2,46 triliun.

“Dari kredit konsumer yang mengalami penurunan negatif itu adalah KPR atau mortgage. Ini yang memang harus kami dorong, karena kami lebih fokus kepada multiguna,” kata Busrul di Jakarta, Senin (25/7/2022).

Lalu, untuk kredit komersial tumbuh 0,26 persen yoy dari Rp10,63 triliun dengan komposisi kredit mencapai 24,48 persen. Penurunan juga terjadi pada segmen kredit ini, salah satunya pada kredit sindikasi yang mengalami penyusutan 4,16 persen yoy dari Rp4,37 triliun menjadi Rp4,18 triliun.

“Komersial ini sektor besar yang terdampak langsung dengan pengaruh dari Covid-19 yang lalu dan sekarang pun masih dirasakan. Makanya, restrukturisasi di sektor ini masih tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, total kredit SME naik 12,40 persen yoy dari Rp4,72 triliun menjadi Rp5,3 triliun. Untuk kredit SME berkontribusi atas 12,18 persen dari total kredit perseroan.

Busrul menyampaikan kontraksi paling tajam terjadi pada segmen Jatim Mikro, yakni sebesar 28,33 persen yoy menjadi Rp1,12 triliun dari semula mencapai Rp1,56 pada periode yang sama tahun lalu.

Meski terdapat beberapa segmen yang menurun pada kredit SME, Busrul mengatakan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mengalami pertumbuhan yang tinggi, yakni sebesar 2.145,06 persen. Itu naik dari Rp64 miliar menjadi Rp1,44 triliun pada periode Juni 2022.

Adapun, Bank Jatim membidik pertumbuhan aset berada di kisaran 2–3 persen di tahun ini. Sementara itu, kredit juga ditargetkan akan tumbuh 4–5 persen, diikuti dengan dana pihak ketiga (DPK) di kisaran 2–3 persen, serta laba sebelum pajak mencapai 1–2 persen.

Sementara untuk rasio CAR dan LDR, Bank Jatim masing-masing menargetkan di kisaran 22–23 persen dan 51–52 persen. Lalu untuk NPL gross mencapai 3,5–3,8 persen di tahun 2022.

Lebih lanjut, rasio net interest margin (NIM) dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berada di kisaran 4,8–5 persen dan 74–75 persen pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper