Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. menargetkan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) mencapai 11 persen year on year/yoy hingga akhir 2022.
Direktur Bisnis Ritel Bank Muamalat Purnomo B. Soetadi mengatakan per Juni 2022 pertumbuhan KPR di Bank Muamalat sekitar 10 persen yoy, dimana pertumbuhan pada kuartal II/2022 lebih baik dibandingkan dengan kuartal I/2022.
“Kami optimistis bisa mencapai target ini mengingat backlog perumahan masih besar yaitu sekitar 12,75 juta/tahun,” kata Purnomo kepada Bisnis, Kamis (4/8/2022).
Untuk mengejar target tersebut, kata Purnomo, perseroan fokus pada pemilihan segmen yaitu segmen karyawan (fix income earner) hingga anak muda atau keluarga muda yang berencana membeli rumah pertama sebagai tempat tinggal.
Bank Muamalat juga memperluas kerja sama pengembang dalam menjalankan kampanye kepastian nominal angsuran sepanjang masa pembiayaan (tenor) yang diketahui oleh nasabah di awal akad pembiayaan KPR.
“Dengan demikian nasabah tidak akan dikagetkan dengan kenaikan nominal angsuran yang mendadak di tengah periode pembiayaan, karena margin atau bunga pembiayaan yang fluktuatif,” kata Purnomo.
Baca Juga
Adapun mengenai gejolak di global dan dampaknya properti, menurutnya, timbulnya resesi dunia dan inflasi yang terjadi secara teori akan berimbas pula kepada kenaikan harga properti, namun demikian biasanya ada “lag time” atas kenaikan harga properti ini.
Berdasarkan diskusi Bank Muamalat dengan beberapa pengembang yang menjadi partner mitra, maka kenaikan harga properti di Indonesia baru akan terjadi paling cepat bulan November 2022.
“Hal ini menjadi peluang bagi masyarakat untuk segera memanfaatkan momentum ini dengan segera melakukan transaksi pembelian properti,” kata Purnomo.