Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APRO Eksekusi 2,68 Miliar Rights Issue Bank Oke (DNAR)

Setelah menyerap rights issue Bank Oke atau OK Bank, APRO menguasai 91,99 persen saham DNAR.
Warga melintasi logo PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurt
Warga melintasi logo PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurt

Bisnis.com, JAKARTA — APRO Financial Co. Ltd. mengeksekusi saham baru yang diterbikan PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) sebanyak 2.685.386.821 atau 2,68 miliar saham. Kepemilikan perusahaan pembiayaan asal Korea Selatan di DNAR naik menjadi 91,99 persen. 

APRO menyerap rights issue tersebut dengan harga pelaksanaan Rp170 per saham. Dengan demikian DNAR mendapatkan tambahan modal senilai Rp456,5 miliar. 

Aksi korporasi tersebut memastikan Bank Oke atau OK Bank memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun dari Otoritas Jasa Keuangan. Sebelum pelaksanaan rights issue, modal tier-1 bank telah mencapai Rp2,96 triliun per Juni 2022. 

Adapun periode perdagangan rights issue DNAR dilaksanakan pada 19–25 Oktober 2022. Sementara itu, tanggal pencatatan daftar pemegang saham yang berhak atas HMETD atau recording date ditetapkan pada 17 Oktober 2022.

Apabila setelah alokasi masih terdapat sisa saham, maka pemegang saham mayoritas DNAR yakni APRO Financial Co. Ltd yang bertindak sebagai pembeli siaga akan membeli seluruh sisa saham yang ditawarkan atau sebanyak 252 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp170.

Sebelumnya, Direktur Bank Oke Indonesia Efdinal Alamsyah menyampaikan bahwa Bank Oke telah melakukan dua kali rights issue dan APRO selalu menjadi pembeli siaga dalam aksi tersebut. Pada tahun lalu misalnya, DNAR tercatat menerbitkan 2,5 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham. Saham tersebut ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp197 per saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp499,83 miliar.

Dalam keterbukaan informasi, manajemen menjelaskan bahwa hasil pelaksanaan PUT IV memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham yang telah dikeluarkan sebelumnya oleh perseroan, termasuk hak atas dividen. 

Seluruh dana hasil rights issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha perseroan. Dana itu nantinya bakal disalurkan dalam bentuk pemberian kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper