Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinjol akan Dapat Berkah dari Kenaikan Suku Bunga Acuan

Pinjol dinilai dapat mengambil pasar lembaga keuangan konvensional di tengah era kenaikan suku bunga acuan.
Ilustrasi P2P lending atau pinjaman online (pinjol)/Samsung.com
Ilustrasi P2P lending atau pinjaman online (pinjol)/Samsung.com

Bergeser ke platform P2P klaster produktif sekaligus perwakilan platform yang memiliki lender ritel mayoritas, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) mengaku telah mengatur siasat agar gairah dari sisi pemberi pinjaman tetap kondusif.

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan menjelaskan beberapa upaya yang telah terealisasi, di antaranya memproteksi 90 persen pinjaman dengan asuransi kredit untuk memberi kenyamanan lebih kepada para lender, serta terus menjaring pelaku usaha berkualitas yang pembayarannya lancar dan bisa memberikan imbal hasil sesuai ekspektasi.

"Untuk memanfaatkan momentum ini, Akseleran tetap akan menjaga bisnis pinjaman yang sustainable. Kami tidak akan agresif mengejar growth at all cost, sampai-sampai semua permintaan pinjaman kami akomodasi begitu saja. Akseleran tetap asesemen secara prudent, melihat kapasitas keuangan, utang aktifnya seberapa besar, dan riwayat kreditnya seperti apa," ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Sekadar informasi, Akseleran telah menyalurkan Rp5,86 triliun dari 200.643 pemberi pinjaman kepada 3.735 peminjam sejak berdiri, di mana Rp2,2 triliun di antaranya merupakan kinerja sepanjang tahun berjalan.

Adapun, outstanding pinjaman Akseleran saat ini tersisa Rp566,32 miliar dari 39.968 pemberi pinjaman kepada 1.260 peminjam aktif, dengan TKB90 masih bertahan di level 99,56 persen.

Sementara itu, platform P2P khusus pelaku usaha mikro wanita, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) mengaku lebih optimistis tumbuh lebih signifikan sampai tutup tahun nanti, karena telah keberhasilan berekspansi ke luar Pulau Jawa dan mampu mempertahankan kepercayaan para lender perbankan.

Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra menjelaskan dari penyaluran pinjaman Rp3 triliun atau tumbuh 88 persen yoy per September 2022, sekitar Rp2 triliun di antaranya merupakan penyaluran ke wilayah Sumatra dan Sulawesi yang tercatat tumbuh naik dua kali lipat.

Adapun, dari sisi lender, sebanyak Rp2,5 triliun fasilitas penyaluran pinjaman tersalurkan merupakan penyaluran modal dari mitra perbankan yang berjumlah 23 entitas. Terdiri dari bank umum, Bank Pembangunan Daerah (BPD), sampai Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

"Amartha sebagai platform yang menjembatani pertumbuhan inklusif untuk ekonomi mikro, melihat adanya peluang untuk tumbuh lebih signifikan di sisa kuartal IV/2022. Lewat kerja sama dengan perbankan, Amartha turut membantu penyaluran modal untuk jutaan pelaku usaha ultra mikro dari penyedia jasa layanan keuangan formal," ungkap Taufan dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper