Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mencatatkan perolehan laba bersih pada kuartal III/2022 sebesar Rp2,28 triliun.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan kenaikan laba bersih ditopang oleh inisiatif strategi yang telah dijalankan oleh perseroan, salah satunya menjaga struktur biaya dana atau cost of fund (CoF).
Hasilnya, CoF dari emiten bank bersandi BBTN ini turun dari level 3,28 persen menuju 2,36 persen pada akhir September 2022. Hal ini pun mendorong margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) meningkat secara tahunan dari 3,52 persen ke posisi 4,5 persen.
Haru juga menyampaikan penyaluran kredit dari BBTN sampai dengan akhir September 2022 mencapai Rp289,6 triliun atau meningkat 7,18 persen secara year-on-year (yoy). Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal III/2022.
“Penyaluran kredit yang berkualitas dengan melakukan sentralisasi proses kredit telah berhasil membuat rasio kredit bermasalah [non-performing loan/NPL] Bank BTN terus membaik,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (27/10/2022).
Haru menuturkan bahwa NPL gross pada kuartal III/2022 berada pada level 3,45 persen atau lebih rendah dari posisi sebelumnya yakni 3,94 persen. Hal tersebut diikuti oleh NPL nett yang juga turun mencapai 1,23 persen, turun dari posisi 1,50 persen pada tahun lalu.
Baca Juga
Penyaluran kredit perumahan yang disalurkan BBTN tercatat mencapai Rp256,48 triliun hingga akhir September 2022. Dari jumlah tersebut, KPR subsidi mendominasi dengan nilai Rp140,97 triliun atau bertumbuh 8,46 persen secara tahunan.
Sementara itu, KPR non-subsidi tumbuh 6,4 persen menjadi Rp87,11 triliun pada kuartal III/2022. Kenaikan kredit berdampak langsung pada pendapatan bunga bersih yang tumbuh 31,84 persen yoy menjadi Rp11,54 triliun.
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BBTN membukukan Rp312,84 triliun atau naik 7,41 persen secara tahunan. Peningkatan diikuti oleh perolehan dana murah (current account saving account/CASA) yang naik 18,7 persen menjadi Rp120,96 triliun.
“Kenaikan CASA yang cukup tinggi tersebut membuat kontribusi dana murah mengalami kenaikan menjadi 45,9 persen dari total DPK Bank BTN pada kuartal III/2022,” pungkasnya.