Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkah Digitalisasi, Pendapatan Berbasis Komisi BRI (BBRI) hingga BSI (BRIS) Melesat

Mobile banking dan internet banking diklaim sebagai senjata utama bank untuk mendongkrak fee based income bank.
Ilustrasi perbankan digital atau digital banking/Freepik
Ilustrasi perbankan digital atau digital banking/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI hingga PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) mencatatkan peningkatan pesat pendapatan berbasis komisi atau fee based income pada kuartal III/2022. Hal ini disebabkan oleh masifnya digitalisasi perbankan.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan bahwa perseroan telah mengumpulkan fee based income sebesar Rp13,6 triliun per kuartal III/2022, tumbuh 11,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). “Penopang utamanya adalah transaksi e-channel melalui BRImo, ATM BRI, serta Agen BRILink,” ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (8/12/2022).

Selain itu, penopang pendapatan berbasis komisi BRI adalah transaksi pada trade finance dan bisnis internasional.

BRI pun optimistis fee based income pada tahun depan dapat tumbuh dobel digit. “Ini kami perkirakan seiring makin terbiasanya masyarakat bertransaksi digital,” ungkap Aestika.

Pertumbuhan fee based income juga terjadi di PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA). Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan bahwa fee based income di perseoran sudah tumbuh sekitar 20 persen per Oktober 2022. “Pertumbuhan ini berasal dari berbagai segmen, termasuk pendapatan dari sisi digital yang mengalami kenaikan,” katanya.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pun mencatatkan peningkatan fee based income per kuartal III/2022 hingga Rp12,2 triliun. Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn mengatakan BCA memang terus memacu transaksi digitalnya melalui mobile banking dan internet banking.

Dalam sembilan bulan pertama 2022, nilai transaksi Internet banking BCA mencapai Rp12.902 triliun, tumbuh 19,1 persen yoy. Kemudian, transaksi mobile banking BCA mencapai Rp3.966, tumbuh 39,1 persen yoy.

Per September 2022, BCA mobile telah digunakan oleh 25,4 juta pengguna atau naik 27 persen dibandingkan dengan September 2021. "Pertumbuhan user ini didukung oleh pembukaan rekening secara online melalui BCA mobile yang per September 2022 mencapai 3 juta rekening atau meningkat 30 persen yoy," ujar Hera.

Selain itu, BSI juga mencatatkan kenaikan fee based income secara signifikan yakni 86 persen yoy pada kuartal III/2022 hingga nilainya mencapai Rp173 miliar. Direktur Information Technology BSI Achmad Syafii mengatakan fee based income itu ditopang oleh perkembangan transaksi digital di BSI.

BSI mencatat, transaksi melalui BSI mobile secara kumulatif mencapai 187,2 juta per kuartal III/2022, naik 152 persen yoy. Kemudian, jumlah pengguna layanan BSI mobile naik 43 persen yoy, menjadi 4,44 juta pengguna.

BSI juga mencatat percepatan shifting nasabah dari kanal offline ke online, di mana saat ini 97 persen transaksi hingga kuartal III/2022 dilakukan melalui kanal elektronik.

"Kami kembangkan mobile digital yang mudah, aman, dan nyaman. Kemudian beragam fitur transaksi tersedia mulai dari pembayaran, top up dan lainnya," ujarnya dalam paparan kinerja BSI kuartal III/2022, pada Oktober lalu (27/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper