Bisnis.com, JAKARTA — PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance menyiapkan strategi perluasan pasar untuk meningkatkan bisnisnya pada 2023.
Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif mengatakan saat ini perseroan tengah mencari daerah yang memiliki potensi ekonomi kuat dan belum tercover oleh Adira Finance. Wilayah baru ini ditarget menjadi area untuk penambahan jaringan miliki perseroan.
“Produk yang dimiliki Adira Finance itu mencakup semua segmen tidak hanya mobil, tapi juga motor, dan durable. Jadi kita akan masuk ke pelosok-pelosok lebih jauh lagi, daerah mana yang memiliki potensi bagus,” ujar Harry dalam konferensi pers, Kamis (5/1/2023).
Harry mencontohkan, daerah Sulawesi berdasarkan pengamatan Adira Finance memiliki pangsa pasar yang bagus di otomotif, di mana pada saat sebelum Covid-19 penjualan di Sulawesi sudah mencapai 150 persen dibandingkan dengan daerah lainnya. “Nah jadi di titik seperti ini Adira Finance akan lebih menambah coverage nya, menambah program, serta menambah hubungan kita dengan jaringan otomotif,” ujar Harry.
Di sisi lain, Adira Finance memandang optimis terhadap bisnis tahun ini meskipun ada potensi resesi. Harry menyampaikan inflasi Indonesia berada di sekitar angka 5 persen, namun diikuti dengan pertumbuhan produk domestik bruto yang masih baik.
Harry menambahkan untuk pembiayaan yang paling berpengaruh adalah inflasi, dollar, dan suku bunga. Dia menyebutkan, suku bunga masih terbuka untuk kembali mendaki pada 2023 tapi tidak akan terlalu tinggi setelah tahun sebelumnya sudah naik cukup tinggi.
Baca Juga
“Faktor-faktor tersebut yang mempengaruhi finance company, jadi kalau ini [kembali naik suku bunga] terjadi maka akan membuat daya beli akan berkurang,” ujar Harry.