Bisnis.com, JAKARTA — Pembagian hak dividen interim PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memasuki periode cumulative date kemarin, Senin (9/1/2023).
Sejalan dengan hal tersebut, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan bahwa saat ini kinerja BRI dalam kondisi sehat, baik dari sisi permodalan maupun likuiditas serta kualitas asset.
Jadi angin segar bagi calon investor yang terlewat mendapat hak dividen interim, Aestika melanjutkan, BBRI juga optimis dapat menjaga kinerja positif ke depan hingga pembagian dividen tunai tahun buku 2022 dapat berlangsung optimal.
"Optimisme tersebut didukung empat faktor utama sebagai syarat pertumbuhan yang berkelanjutan, diantaranya yakni sumber pertumbuhan baru melalui integrasi holding ultra mikro, permodalan yang kuat, likuiditas yang ample serta kualitas pertumbuhan yang ditopang oleh stabilitas NPL dan LAR," pungkas Aestika kepada Bisnis, Senin (9/1/2023).
Dia juga menjelaskan, kekuatan permodalan perseroan tercermin dari CAR BRI secara konsolidasi berada di level 26,14 persen dengan NPL dan LAR sebesar 2,09 persen dan 19,28 persen.
"Oleh karenanya dan dengan sumber pertumbuhan baru yang terus diciptakan, saat ini BRI memiliki potensi untuk terus memberikan dividen yang optimal bagi pemegang saham. Hal tersebut dimulai dengan menetapkan 85 persen dividend payout ratio di tahun 2022 atas laba tahun 2021," tambahnya.
Baca Juga
Di samping itu, analis Mirae Asset Handiman Soetoyo menuturkan bahwa dengan pertumbuhan laba yang kuat dan cakupan NPL/LAR yang memadai, memungkinkan BBRI untuk tetap menebar dividen lebih tinggi pada tahun ini.
“Kami percaya bahwa bank masih dapat membayar dividen yang lebih tinggi tahun ini dibandingkan tahun lalu. Modal bank yang kuat juga akan memungkinkan mereka untuk memberi insentif kepada pemegang saham,” ujar Handiman dalam risetnya, dikutip Senin (9/1/2023).
Bila menilik riwayat pembagian dividen tunai BBRI, pembagian dividen tunai rutin dilaksanakan sekitar bulan Maret hingga Juli setiap tahunnya.
Terakhir, BBRI bagikan dividen tunai tahun buku 2021 pada 1 April 2022 dengan rasio pembayaran dividen (pay out ratio) sebesar 85 persen dari laba yang diperoleh Rp31,06 triliun atau sebesar 26,40 triliun dengan pembagian dividen per saham Rp174,25.
Secara lebih rinci, berikut riwayat pembayaran dividen tunai BBRI dalam kurun waktu 10 tahun belakangan.
Tahun Buku | Waktu Pembayaran | Jumlah Dividen yang Dibayarkan | Dividen per saham |
2021 | 1 April 2022 | 26,40 triliun | 174,25 |
2020 | 26 Maret 2021 | 12,12 triliun | 98,90 |
2019 | 18 Maret 2020 | 20,63 triliun | 168,11 |
2018 | 13 Juni 2019 | 16,17 triliun | 132,17 |
2017 | 25 April 2018 | 13,04 triliun | 106,75 |
2016 | 13 April 2017 | 10,47 triliun | 82,72 |
2015 | 22 April 2016 | 7,47 triliun | 62,33 |
2014 | 22 April 2015 | 7,27 triliun | 58,96 |
2013 | 4 May 2014 | 6,34 triliun | 51,47 |
2012 | 15 April 2012 | 5,55 triliun | 45,05 |