Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengaruhi IHSG? Nilai Investasi Reksa Dana Asuransi Jiwa Berkurang Rp52,16 T

OJK mencatat investasi reksa dana oleh industri asuransi jiwa konvensional sebesar Rp109,32 triliun pada November 2022 atau susut 32,30 persen secara tahunan.
Karyawan beraktivitas di depan logo Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas di depan logo Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terjadi penurunan investasi reksa dana oleh perusahaan asuransi jiwa konvensional menjadi Rp109,32 triliun per November 2022. Jumlah investasi perusahaan asuransi jiwa konvensional ini tercatat menyusut 32,30 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp161,48 triliun.

“Instrumen investasi reksa dana di perusahaan asuransi jiwa konvensional mencapai Rp109,32 triliun pada November 2022,” ungkap OJK dalam data tersebut, dikutip pada Rabu (11/1/2023).

Sementara jika dibedah lebih lanjut, penurunan instrumen investasi reksa dana terjadi sepanjang April 2022 hingga November 2022. Di sisi lain, langkah asuransi jiwa investasi di reksa dana hanya terjadi pada periode Januari – Maret 2022.

Sedangkan jika melihat data pada 2020, investasi reksa dana per November 2022 juga lebih rendah. Capaian investasi reksa dana pada 2 tahun lalu itu dalam periode November mencapai Rp158,5 triliun.

Meski pilihan investasi di reksa dana mengalami penurunan, secara keseluruhan investasi asuransi jiwa masih mengalami pertumbuhan. Tercatat jumlah aset investasi asuransi jiwa berada pada level Rp526,17 triliun atau mampu tumbuh 5,5 persen yoy dari sebelumnya yang hanya bernilai Rp498,84 triliun pada November 2021.

Selain itu, perusahaan asuransi jiwa konvensional juga mencatatkan kenaikan jumlah aset sebesar 5,87 persen yoy. Alhasil, perolehan jumlah aset tersebut naik dari semula Rp566,9 triliun menjadi Rp600,19 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper