Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) meminta Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara agar bisa maksimal menyalurkan Kredit Usaha Rakyat atau KUR kepada UMKM tanpa agunan.
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki memaparkan saat ini jumlah UMKM mencapai 64,2 juta, dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen serta berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB mencapai 61 persen. Namun, sayangnya sebanyak 99 persen pelaku usaha di Indonesia masih berada di level mikro.
Menurutnya, agar pengembangan UMKM bisa maksimal, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri – sendiri. Teten menilai diperlukan adanya kolaborasi pentahelix dalam mengembangkan UMKM di Indonesia.
Sisi perbankan, dia menilai Bank Himbara seharusnya bisa menyalurkan Kredit Usaha Rakyat atau KUR hingga Rp100 juta tanpa agunan.
“Namun demikian, praktiknya selama ini masih banyak UMKM yang diharuskan menyertakan agunan atas kredit yang diberikan. Padahal hadirnya kebijakan pemberian KUR tanpa agunan untuk mendorong kebangkitan pelaku UMKM,” terangnya kepada Bisnis, dikutip, Jumat (15/4/2023).
Sejauh ini, dia meyakini pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan dan dukungan agar UMKM dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pertama, kata dia, dengan mengalokasikan sebanyak 40 persen belanja Pemerintah dan BUMN untuk produk UMKM.
Baca Juga
Kedua, memberikan ruang usaha sebesar 30 persen pada infrastruktur publik, untuk memperluas akses pemasaran UMKM. Ketiga, menaikkan porsi kredit perbankan menjadi 30 persen hingga tahun 2024. Adapun porsi kredit UMKM saat ini sebesar 21,41 persen.
Pemerintah juga telah mendorong transformasi digital pelaku UMKM hingga 30 juta pada 2024, dari realisasi saat ini, jumlah onboarding mencapai 21,56 juta.
Transformasi UMKM dari sektor informal ke formal juga telah dilakukan melalui pendaftaran NIB dengan target 10 juta pada 2023. Per Februari 2023, sebanyak 3.362.208 pelaku UMKM telah memiliki NIB sebagai bentuk legalitas usaha.
Teten menjabarkan, selain dari sisi pembiayaan, tantangan UMKM ke depan adalah meningkatkan peran UMKM dalam rantai nilai global. Pemerintah saat ini tengah mendorong UMKM untuk bermitra dengan BUMN dan usaha besar.
“Jadi nantinya UMKM tidak lagi berjalan sendiri-sendiri tapi menjadi bagian industri, ini yang kami ingin bangun. Lewat kemitraan antara UMKM dan usaha besar ada transfer pengetahuan dan manajemen bisnis,” tekannya.
Adapun, penyaluran KUR per Februari 2023, papar Teten terealisasikan sebesar Rp5,88 triliun atau baru mencapai 1,4 persen dari target penyaluran.
Nilai ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan penyaluran per Februari 2022 yakni sebesar Rp55,1 triliun. Penyaluran KUR didominasi oleh KUR Usaha Kecil yaitu 71,7 persen dari total penyaluran.
Berdasarkan penyalur, Bank Himbara melakukan penyaluran terbanyak yaitu Rp3,5 triliun (61,08 persen) yang didominasi oleh penyaluran KUR Usaha Kecil sebanyak Rp2,6 triliun (74,1 persen).