Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp1,03 Triliun pada Kuartal I/2023, Tumbuh 65,8 Persen

Raihan laba OCBC NISP didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 25,3 persen secara tahunan menjadi Rp2,45 triliun.
Petugas berbincang dengan nasabah di kantor cabang PT Bank OCBC NISP Tbk di Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Petugas berbincang dengan nasabah di kantor cabang PT Bank OCBC NISP Tbk di Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) mencatatkan laba bersih pada tiga bulan pertama tembus Rp1,03 triliun atau tumbuh 65,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari posisi sebelumnya Rp621 miliar.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menuturkan bahwa kinerja apik tersebut diraih seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi nasional.

“Di situasi perekonomian yang semakin membaik, kami konsisten menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan melangkah secara pruden ke depannya. Tahun ini kami optimistis kondisi akan lebih kondusif sehingga ekonomi Indonesia akan bertumbuh. Selanjutnya, kami akan fokus untuk terus mengembangkan layanan keuangan yang inklusif.” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (28/4/2023).

Mengutip laporan publikasi perseroan, meningkatnya laba NISP tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 25,3 persen secara tahunan menjadi Rp2,45 triliun dari posisi sebelumnya Rp1,95 triliun.

Lebih lanjut, bank juga mencatatkan penurunan pada beban cadangan kerugian sebesar 51,3 persen secara tahunan.

Pada periode yang sama, Bank OCBC NISP juga turut membukukan peningkatan total kredit sebesar 11,6 persen yoy menjadi Rp137,6 triliun. Penyaluran kredit Bank OCBC NISP diikuti oleh kualitas yang terjaga, di mana rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) secara gross bank berada di level 2,4 persen.

Sementara dari sisi pendanaan, himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank tercatat berada di kualitas terjaga meskipun mengalami penurunan tipis sebesar 3 persen menjadi Rp168,84 triliun pada triwulan I/2023 dari Rp174,89 triliun pada periode sebelumnya.

Ke depan, Parwati menambahkan bahwa Bank OCBC NISP berkomitmen dalam mencermati perubahan yang terjadi, termasuk memperhatikan kondisi perekonomian nasional dan global, tren suku bunga acuan serta inflasi yang terjadi secara reguler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper