Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resmi! BNI Ubah Nama Bank Mayora jadi Hibank

BNI resmi mengubah nama Bank Mayora menjadi hibank yang berfokus pada layanan perbankan digital.
Logo bank digital milik BNI, hibank./Istimewa
Logo bank digital milik BNI, hibank./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). resmi mengubah nama PT Bank Mayora menjadi bank digital dengan nama hibank pada Rabu (24/5/2023). Sebagaimana diketahui, hibank akan disulap menjadi bank digital milik bank pelat merah 

Informasi tersebut pertama kali dibagikan oleh Direktur Enterprise dan Commercial Banking BNI Sis Apik Wijayanto dalam laman instagram pribadinya.

"Adapun arti nama hi dan bank adalah representasi visi, misi dan identitas bank digital yang membumi, sederhana, bersahabat, dan solutif bagi UMKM agar mampu lompat lebih tinggi," tulisnya, dikutip Kamis (25/5/2023).

Lebih lanjut Sis Apik menjelaskan, adapun, visi hibank adalah menjadi bank digital yang fokus menggarap sektor UMKM unggulan di Indonesia.

Sementara itu, tampilan logo hibank dihiasi dengan 6 titik utama yang mewakili 6 misi utama bank digital baru tersebut. 

Misi pertama, melakukan pemberdayaan ekosistem UMKM di Indonesia melalui pendekatan komunitas pilihan. Kedua, penciptaan usaha maupun solusi usaha/keuanganUMKM digital secara berkesinambungan. 

"Ketiga, perwujudan kinerja berkelanjutan guna memaksimalkan nilai investasi. Keempat, pembentukan lingkungan kerja yang berdaya saing dan bermartabat dengan budaya digital bagi karyawan beraktualisasi dan berkembang," jelas Sis.

Adapun, misi kelima yakni penerapan operasional perbankan yang berorientasi lingkungan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Keenam, sebagai pelopor teladan dalam penerapan tata kelola perusahaan dalam industri perbankan digital.

Untuk diketahui sebelumnya, komposisi pemegang saham hibank saat ini adalah sebesar 63.92 persen dimiliki oleh BNI dan 36.08 persen dimiliki oleh PT Mayora Inti Utama. 

Mengutip laman resmi hibank, dalam perjalanannya mengarungi perjalnannya  bank sempat menghadapi siklus pasang-surut. 

"Ujian terberat yang dialami hibank adalah krisis moneter di tahun 1997-1998. Sejumlah bank berguguran di masa itu, sementara hibank sanggup bertahan sebagai salah satu bank yang sehat dan tidak memerlukan rekapitalisasi. Keberhasilan untuk bertahan karena hibank mengelola usaha berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik," jelas manajemen hibank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper