Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kantor Bank Jumbo RI Tak Luput dari Penyusutan, Dampak Digitalisasi

Kantor fisik perbankan RI kembali mengalami penyusutan pada kuartal I/2023 sebagai efek dari digitalisasi. Hal ini juga terjadi pada sejumlah bank-bank besar.
Ilustrasi bank. /Freepik
Ilustrasi bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan digitalisasi yang berkembang pesat, jumlah kantor bank umum serta kantor cabang bank terus menyusut setiap tahun. Hal ini juga terjadi pada bank-bank besar RI.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) misalnya mencatatkan jumlah kantor cabang sebanyak 2.348 pada kuartal I/2023. Angka tersebut telah mengalami penyusutan sebanyak 15 kantor cabang dalam tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah kantor cabang Bank Mandiri juga gugur 45 kantor dalam setahun terakhir.

Susutnya jumlah kantor di Bank Mandiri ini terjadi seiring dengan pesatnya digitalisasi. Bank Mandiri mempunyai layanan digital yang menyasar nasabah ritel Livin' by Mandiri serta bagi nasabah wholesale Kopra by Mandiri.

Direktur Jaringan & Retail Banking Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan melalui layanan digital, nasabah tidak perlu lagi ke kantor cabang untuk bertransaksi. Terbaru, Bank Mandiri menghadirkan fitur pembukaan rekening tambahan.

"Nasabah dapat menempatkan dana yang dimiliki sesuai dengan peruntukan atau kebutuhan," kata Aquarius dalam keterangan tertulis pada beberapa waktu lalu.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga mencatatkan penyusutan kantor cabang pada kuartal I/2023 menjadi 1.803 kantor cabang. Terdapat 5 kantor cabang yang gugur di BNI dalam tiga bulan pertama tahun ini dan sudah ada 325 kantor cabang tutup dalam setahun terakhir di BNI.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan jumlah kantor sebanyak 8.028 pada kuartal I/2023. Angkanya susut 181 dalam tiga bulan pertama tahun ini dan 824 kantor cabang tutup dalam setahun di BRI.

Selain itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan penurunan jumlah volume transaksi di kantor cabang menjadi tinggal 0,3 persen pada kuartal I/2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 0,5 persen. Sementara transaksi di ATM mempunyai porsi 8,7 persen per Maret 2023.

Porsi transaksi di kantor cabang itu semakin tergerus dengan kehadiran layanan digital. BCA mencatat layanan mobile banking dan internet banking telah meraup porsi volume transaksi 91 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 89,3 persen.

"Kami melihat tren digitalisasi semakin meningkat setelah pandemi, dan kini banking from anywhere telah sebuah menjadi standar baru bagi operasional perbankan," kata Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn kepada Bisnis.

Dalam laporan Statistik Perbankan OJK, sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, terdapat 401 kantor bank umum yang tutup.

Jumlah kantor bank umum di Indonesia pada Maret 2023 mencapai 24.976 unit, sedangkan pada Desember 2022 sebanyak 25.377 unit.

Apabila dibandingkan secara tahunan (year on year/yoy), jumlah kantor bank umum itu gugur 1.049 kantor di mana per Maret 2022 masih terdapat 26.025 kantor bank umum.

Begitu juga dengan kantor cabang bank yang terus menurun. Pada Maret 2023, jumlah kantor cabang bank mencapai 3.450, kemudian susut 125 kantor dibandingkan 3.575 kantor cabang bank pada kuartal I/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper