Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) bersiap kedatangan pemilik baru. Raksasa keuangan dari Jepang, MUFG Bank Ltd. bersama entitas bisnisnya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) tengah melakukan negosiasi untuk jadi pemegang saham baru.
Media dari Jepang, Nikkei, menyebut aksi korporasi ini bernilai Rp7 triliun atau sekitar US$465 juta.
Sementara, dalam pengumuman MUFG di Bisnis Indonesia hari ini, Senin (26/6/2023) akuisisi MFIN, leasing yang banyak membiayai kredit motor Yamaha itu disebutkan telah memasuki tahap penandatanganan jual beli bersyarat.
"MUFG Bank, Ltd. ('MUBK') dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk ('ADMF.) sedang melaksanakan proses negosiasi atas rencana pengambilalihan PT Mandala Multifinance Tbk," tulis perusahaan dalam pengumuman resminya, Senin (26/6/2023).
Lalu bagaimana profil bisnis Mandala Finance (MFIN) sehingga memikat MUFG?
Pemegang saham terbesar Mandala Finance adalah Jayamandiri dengan kepemilikan 70,42 persen. Perusahaan ini adalah pemilik bisnis dengan usaha penjualan retail sepeda motor Yamaha. Cabang pertama milik perusahaan adalah JG Cibeureum yang berlokasi di Jl. Raya Cibeureum No. 39B Cimahi-Bandung dengan status dealer 1S.
Sedangkan penerima manfaat akhir dari perusahaan ini adalah Alex Hendrawan yang juga pemegang saham individu pada MFIN sebanyak 5,05 persen.
Baca Juga
MFIN sendiri didirikan pada 21 Juli 1997. Bisnis yang dijalankan yakni kredit sepeda motor, elektronik, furniture, dan pembiayaan multiguna lainnya.
Sejauh ini Mandala Finance memiliki 274 cabang yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
Pada tahun lalu, Mandala Finance mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp658,51 miliar sepanjang 2022. Tumbuh 35,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp485,25 miliar pada 2021.
Adapun, pendapatan perusahaan tercatat meningkat sebesar 24,54 persen yoy menjadi Rp2,21 triliun pada 2022. Perolehan tersebut berasal dari pembiayaan baru yang mencapai Rp5,19 triliun atau tumbuh 3,13 persen yoy.
Laba bersih yang meningkat 35,71 persen yoy tersebut juga mempengaruhi nilai ROE sebesar 20,35 persen dan ROA sebesar 10,03 persen. Permodalan MFIN juga terjaga dengan baik, ditandai dengan peningkatan jumlah ekuitas 17,12 persen yoy menjadi Rp3,23 triliun dan non-performing financing (NPF) di level 2,18.