Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPR BTN Syariah, Ini Skema Kredit yang Tersedia

UUS BTN atau BTN Syariah menyebut menyediakan pembiayaan KPR mulai dari pemilikan lahan, kepemilikan rumah, hingga renovasi rumah.
Suasana di konter BTN Syariah. / Bisnis-Dedi Gunawan
Suasana di konter BTN Syariah. / Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis. com, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (UUS BTN) atau BTN Syariah mencatat sedikitnya terdapat tiga skema pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR).

Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar menuturkan para pejuang KPR secara syariah disediakan skema pembayaran dengan produk bertajuk KPR BTN Indent iB, KPR BTN Platinum iB dan KPR BTN Properti dengan skema Musyarakah Mutanaqisah.

"Melalui skema musyarakah mutanaqisah, masyarakat dapat membayar angsuran secara berjenjang sesuai kesepakatan dengan bank, " jelas Hirwandi seperti dilansir Antara, Senin (20/11/2023).

Dilansir dari laman perusahaan, KPR BTN Indent iB adalah fasilitas pembiayaan untuk memiliki rumah, ruko, rukan, rusun atau apartemen secara syariah berdasarkan pesanan melalui akad  Istishna (jual beli berdasarkan pesanan).

Sementara, KPR BTN Platinum iB adalah pembiayaan secara syariah untuk  kepemilikan rumah, ruko, hingga apartemen, baik untuk pertama kali, yang kedua, atau bahkan yang ketiga dengan angsuran tetap selama jangka waktu pembiayaan melalui akad murabahah (jual beli).

BTN Syariah disebut menyediakan pembiayaan perumahan dari hulu ke hilir. Hirwandi menuturkan produk pembiayaan yang diberikan mulai dari kepemilikan lahan, konstruksi rumah, pembiayaan pemilikan rumah (KPR), hingga untuk renovasi rumah.
UUS Bank BTN ini juga berfokus menyalurkan pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Bisnis syariah kami fokus ke penyaluran pembiayaan perumahan, untuk itu kami akan terus memacu kinerja syariah terutama untuk memenuhi kebutuhan rumah rakyat dengan skema syariah," ujarnya. 

Dari sisi kinerja, Hirwandi mengatakan BTN Syariah mencatatkan laba bersih per Juni 2023 tumbuh 47,31 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp281,21 miliar.

Dia mengklaim pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata kenaikan laba bersih seluruh UUS di Indonesia. Data Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba bersih UUS secara nasional tumbuh 10,38 persen yoy per Juni 2023.

Selanjutnya aset BTN Syariah juga tercatat terus bertumbuh hingga 14,69 persen yoy dari Rp40,35 triliun pada Juni 2022 menjadi Rp46,27 triliun. Dengan capaian ini, BTN Syariah menjadi salah satu perusahaan yang sebentar lagi terkena aturan wajib spint off bisnis syariahnya setelah aset mencapai di atas Rp50 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper