Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) membukukan peningkatan laba sebesar 30,89% menjadi Rp111,34 miliar pada kuartal III/2023 dari yang sebelumnya Rp85,06 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, capaian laba bersih Bank JTrust Indonesia didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 32,61% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp593,55 miliar per September 2023, dari sebelumnya Rp447,6 miliar per September 2022.
Selain itu, Bank JTrust Indonesia juga mencatatkan penyusutan kerugian dari penjabaran transaksi valuta asing sebesar 52,95% menjadi Rp99,89 miliar pada September 2023 dari yang sebelumnya Rp212,3 miliar.
Bank besutan korporasi keuangan asal Jepang ini juga mencatatkan keuntungan dari penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 32,47% menjadi Rp10,27 miliar per kuartal III/2023 dari yang sebelumnya Rp15,22 miliar pada kuartal III/2022.
Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai menjelaskan bahwa katalis dalam peningkatan kinerja tersebut dipicu oleh pertumbuhan kredit bruto menjadi sebesar Rp23,6 triliun pada September 2023, tumbuh 34,03% dari sebelumnya Rp17,61 triliun.
Alhasil, aset BCIC terkerek naik 23,32% menjadi Rp37,07 triliun dari yang sebelumnya Rp30,06 triliun. Seiring dengan pertumbuhan kredit, perseroan juga terus menjaga prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Rasio NPL (non-performing loan) Bank JTrust pada Kuartal III 2023 terus membaik, dengan NPL gross berada di level 1,5% dan NPL net di 1,1%.
Baca Juga
Dari sisi efisiensi, rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) perseroan turun dari 97,83% pada kuartal III/2022 menjadi 94,14% pada kuartal III/2023.
“Penurunan tersebut menunjukkan bahwa Perseroan mampu menjalankan operasinya dengan lebih efisien pada tahun ini,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).
Di lain sisi, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat sebesar 12,69% pada September 2023 dengan modal inti sebesar Rp3,12 triliun.
Terakhir, dari dana pihak ketiga (DPK), BCIC tumbuh 26,16% menjadi Rp29,73 triliun per kuartal III/2023 dari posisi sebelumnya yakni Rp23,57 triliun. Tercatat rasio dana murah atau current account saving accounts (CASA) sebesar 14,4% atau mencapai Rp4,28 triliun dari total DPK.