Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank JTrust (BCIC) Kuartal III/2023 Rp111,34 Miliar, Naik 30,89%

Bank JTrust Indonesia (BCIC) membukukan laba Rp111,34 miliar atau tumbuh 30,89% pada kuartal III/2023.
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank JTrust di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank JTrust di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) membukukan peningkatan laba sebesar 30,89% menjadi Rp111,34 miliar pada kuartal III/2023 dari yang sebelumnya Rp85,06 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan, capaian laba bersih Bank JTrust Indonesia didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 32,61% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp593,55 miliar per September 2023, dari sebelumnya Rp447,6 miliar per September 2022. 

Selain itu, Bank JTrust Indonesia juga mencatatkan penyusutan kerugian dari penjabaran transaksi valuta asing sebesar 52,95% menjadi Rp99,89 miliar pada September 2023 dari yang sebelumnya Rp212,3 miliar.

Bank besutan korporasi keuangan asal Jepang ini juga mencatatkan keuntungan dari penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 32,47% menjadi Rp10,27 miliar per kuartal III/2023 dari yang sebelumnya Rp15,22 miliar pada kuartal III/2022. 

Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai menjelaskan bahwa katalis dalam peningkatan kinerja tersebut dipicu oleh pertumbuhan kredit bruto menjadi sebesar Rp23,6 triliun pada September 2023, tumbuh 34,03% dari sebelumnya Rp17,61 triliun.

Alhasil, aset BCIC terkerek naik 23,32% menjadi Rp37,07 triliun dari yang sebelumnya Rp30,06 triliun. Seiring dengan pertumbuhan kredit, perseroan juga terus menjaga prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Rasio NPL (non-performing loan) Bank JTrust pada Kuartal III 2023 terus membaik, dengan NPL gross berada di level 1,5% dan NPL net di 1,1%.

Dari sisi efisiensi, rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) perseroan turun dari 97,83% pada kuartal III/2022 menjadi 94,14% pada kuartal III/2023.

“Penurunan tersebut menunjukkan bahwa Perseroan mampu menjalankan operasinya dengan lebih efisien pada tahun ini,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).

Di lain sisi, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat sebesar 12,69% pada September 2023 dengan modal inti sebesar Rp3,12 triliun.

Terakhir, dari dana pihak ketiga (DPK), BCIC tumbuh 26,16% menjadi Rp29,73 triliun per kuartal III/2023 dari posisi sebelumnya yakni Rp23,57 triliun. Tercatat rasio dana murah atau current account saving accounts (CASA) sebesar 14,4% atau mencapai Rp4,28 triliun dari total DPK. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper