Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan reasuransi PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark) meluncurkan Maipark Catastrophe Modeling (MCM) 3.0, Selasa (28/11/2023). Sistem komputer yang melakukan proses estimasi kerugian bencana khususnya gempa bumi ini telah menggunakan kurva kerentanan asuransi indonesia.
Kurva tersebut dibangun dengan menggunakan data klaim gempa bumi selama 20 tahun yang dimiliki Maipark. Adapun MCM 3.0 akan menjadi model Computer Assisted Instruction (CAI) pertama dan satu-satunya yang menggunakan kurva yang sepenuhnya dibangun dari data asuransi gempa bumi indonesia.
Direktur Utama Maipark Indonesia Kocu Andre Hutagalung dengan sistem komputer tersebut perusahaan asuransi dapat mengelola risiko yang diakibatkan gempa bumi. Dengan demikian, perusahaan asuransi setiap menerbitkan polis asuransi gempa bumi maka bisa mengacu database yang ada di dalam MCM 3.0.
“Database itu kan selain premi ada lokasi, data lokasi. Ini yang sangat penting karena setiap lokasi memiliki kerentanan gempa. Sehingga bisa membuat database lokasi kegempaan untuk setiap risiko, itu digunakan untuk membangun model,” kata Kocu ditemui usai acara Maipark Award 2023 & Launching MCM 3.0 di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Di sisi lain, Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Iwan Pasila turut mengapresiasi peluncuran MCM 3.0. Menurutnya database tersebut dapat digunakan perusahaan asuransi untuk mengelola resikonya khususnya terkait gempa bumi.
“Mengelola risiko harus ada dasarnya, dan kalau melihat tadi khusus untuk risiko bencana alam tadi, kita hanya punya satu-satunya referensi apa yang disajikan Maipark,” katanya.
Baca Juga
Dalam acara tersebut, Maipark juga memberikan penghargaan untuk perusahaan asuransi dalam beberapa kategori modal yang dimiliki.
Pertama modal di bawah Rp300 miliar yakni PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk, PT MNC Asuransi Indonesia, PT Asuransi Etiqa Internasional Indonesia, dan PT Asuransi Buana Independent.
Kedua kategori di atas Rp300—500 miliar di antaranya PT Great Eastern General Insurance Indonesia, PT Asuransi FPG Indonesia, PT Axa Insurance Indonesia, dan PT Asuransi Samsung Tugu. Untuk penghargaan kategori modal di atas Rp500 miliar—Rp1 triliun yakni PT Lippo General Insurance Tbk, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Chubb General Insurance Indonesia, dan PT Allianz Utama Indonesia.
Lalu kategori modal di atas Rp1 triliun—Rp 2 triliun yang memperoleh penghargaan yakni PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi MSIG Indonesia, dan PT Asuransi Tokio Marine.
Kategori modal di atas Rp2 triliun yakni PT Asuransi Central Asia, PT Zurich Asuransi Indonesia, PT Asuransi Astra Buana, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Ada juga perusahaan asuransi yang menerima penghargaan kategori pertumbuhan premi sesi 2022 terbesar yakni PT China Taiping Insurance Indonesia, PT BRI Asuransi Indonesia, dan PT Asuransi Umum BCA.