Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance menyampaikan nilai surat utang perusahaan atau obligasi yang akan jatuh tempo mencapai Rp800 miliar pada 2024.
Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana mengatakan untuk membayar kewajiban obligasi yang akan jatuh tempo tersebut, emiten bersandi saham MFIN itu sudah mempersiapkan dana yang berasal dari dana internal perusahaan, pinjaman bank, maupun penerbitan surat utang baru.
“Kas internal menjadi salah satu sumber untuk melunasi kewajiban obligasi yang akan jatuh tempo,” kata Christel kepada Bisnis, Kamis (14/11/2023).
Christel menuturkan bahwa Mandala Finance berupaya agar biaya dana (cost of fund) terjaga agar perusahaan terus berada dalam kondisi yang optimal secara finansial.
Adapun untuk tahun depan, Christel mengatakan bahwa penerbitan obligasi akan dilakukan sesuai dengan rencana target funding perusahaan pada 2024 yang sesuai dengan kebutuhan target penyaluran pembiayaan.
“Kami berencana menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun untuk mendukung berbagai inisiatif dan kegiatan operasional bisnis, serta sebagai keperluan modal kerja dalam menjangkau dan menyalurkan kredit yang tepat guna kepada lebih banyak masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga
Di sisi lain, Mandala Finance juga menyoroti kenaikan suku bunga yang menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh berbagai industri, termasuk pembiayaan.
Lebih lanjut, Christel menuturkan bahwa Mandala Finance juga secara aktif memonitor dan mengantisipasi risiko kenaikan suku bunga. Hal itu dilakukan untuk menyesuaikan dan memperkuat strategi funding dan bisnis perusahaan pada 2024, sehingga tidak mempengaruhi kinerja dan pelayanan perusahaan untuk menyalurkan pembiayaan perusahaan kepada masyarakat.
“Kami akan tetap fokus terhadap pelepasan kredit yang tepat sasaran sesuai dengan prinsip kehati-hatian, serta terus berupaya mendorong sektor produktif,” pungkasnya.