Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jambi (Bank Jambi) mencatatkan laba bersih sebesar Rp361,26 miliar pada 2023, tumbuh 5,43% dibandingkan periode tahun sebelumnya Rp342,65 miliar pada 2022.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dikutip Rabu (13/3/2024), pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank Jambi mencapai Rp763,84 miliar pada 2023, dari sebelumnya Rp838,73 miliar pada 2022. .
Adapun, kenaikan laba Bank Jambi sendiri terdorong dari peningkatan pendapatan lainnya yang tumbuh signifikan mencapai Rp6,99 miliar pada 2022, tumbuh 9487% dari sebelumnya Rp73 juta pada 2022.
Kemudian, dari sisi rasio profitabilitas tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) Bank Jambi naik 20 basis poin (bps) ke level 3,63%. Sedangkan, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) justru susut 284 bps ke level 16,08% dari level 18,92%.
Seiring dengan penguatan pada sisi bottom line, Bank Jambi membukukan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sebesar 6,04% per akhir Desember 2023.
Sementara itu, dari sisi intermediasi, bank telah menyalurkan kredit Rp8,43 triliun per Desember 2023, naik tipis 0,86% dari sebelumnya Rp8,36 triliun pada 2022. Lalu, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 3,88% menjadi Rp866,51 miliar per Desember 2023.
Baca Juga
Alhasil, dengan pertumbuhan kredit dan pembiayaan membuat total aset Bank Jambi ikut terkerek 7,1% menjadi Rp13,73 triliun pada 2023 dibanding periode sebelumnya Rp12,82 triliun pada 2022.
Seiring dengan kinerja kredit dan pembiayaan, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Bank Jambi berada di level 21,82% dari sebelumnya 1,5%. Lalu, NPL net berada di level 0,64% dari 0,28%
Terakhir, dari segi dana pihak ketiga (DPK) Bank Jambi mampu menghimpun Rp9,85 triliun, tumbuh 1,88% dari sebelumnya Rp8,67 triliun pada 2022. Dana murah atau current account savings account (CASA) Bank Jambi turun 22,14% menjadi Rp4,42 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp5,67 triliun pada 2022.