Bisnis.com, JAKARTA - Bank digital besutan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), yakni Hibank membukukan laba bersih Rp130,17 miliar sepanjang 2023. Perolehan laba ini tumbuh 58,71% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba tahun sebelumnya senilai Rp82,02 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan Hibank, kinerja laba bank terdorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 61,68% yoy menjadi Rp524,45 miliar.
Bank juga membukukan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang naik 117 basis poin (bps) menjadi 4,46% pada 2023 dari tahun sebelumnya 3,29%.
Hibank pun mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee based income) 46,84% yoy menjadi Rp5,25 miliar pada 2023. Lalu, pendapatan lainnya naik 7,46% yoy menjadi Rp19,54 miliar.
Efisiensi bank juga membaik. Tercatat, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) susut dari 82,55% pada 2022 ke level 81,2% pada 2023. Semakin turun rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Dari sisi intermediasi, Hibank telah menyalurkan kredit Rp6,01 triliun pada 2023, melesat hampir dua kali lipat atau 90,42% yoy. Aset bank yang sebelumnya bernama Bank Mayora ini pun naik 25,96% yoy menjadi Rp14,59 triliun pada 2023.
Baca Juga
Kualitas aset bank tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross misalnya susut dari 3,34% pada 2022 menjadi 1,19% pada 2023. NPL nett pun susut dari 1,31% ke level 0,14%.
Dari sisi pendanaan, Hibank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp9,5 triliun pada 2023, naik 36,93% yoy. Dana murah alias current account saving account (CASA) pun naik 104,45% yoy menjadi Rp3,54 triliun per 2023.