Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank JTrust (BCIC) Raup Laba Rp44,02 Miliar pada Kuartal I/2024, Turun 39,9%

PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) membukukan laba Rp44,02 miliar pada kuartal I/2024, susut 39,9% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp73,23 miliar.
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang PT Bank J Trust Indonesia Tbk. (BCIC) di Jakarta, Rabu (13/7/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang PT Bank J Trust Indonesia Tbk. (BCIC) di Jakarta, Rabu (13/7/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) membukukan laba Rp44,02 miliar pada kuartal I/2024. Capaian ini susut 39,9% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp73,23 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tumbuh tipis 0,16% yoy menjadi Rp197,27 miliar dari sebelumnya Rp196,95 miliar.

Apabila dirinci, pendapatan bunga BCIC sebenarnya tumbuh 29,56% secara tahunan menjadi Rp724,54 miliar. Namun, seiring dengan pertumbuhan pendapatan bunga, beban bunga perseroan juga meningkat 45,53% secara tahunan menjadi Rp527,27 miliar per Maret 2024.

Selain itu, Bank JTrust Indonesia juga mencatat kerugian dari penjabaran transaksi valuta asing sebesar Rp180,36 miliar. Tak hanya itu, perseroan juga mengalami kerugian penurunan nilai aset keuangan impairment sebesar Rp3,11 miliar dari yang sebelumnya membukukan keuntungan Rp2,17 miliar.

Saat laba menurun, perusahaan juga melaporkan adanya kenaikan beban tenaga kerja sebesar 14,05% menjadi Rp86,47 miliar. Lalu, beban lainnya naik 12,01% menjadi Rp79,93 miliar.

Beban operasional selain bunga bersih bank besutan korporasi keuangan asal Jepang ini juga meningkat 2,91% menjadi Rp154,16 miliar. Alhasil, laba operasional tergerus 8,57% yoy menjadi Rp43,11 miliar dari sebelumnya Rp47,15 miliar.

Sementara, di sisi intermediasi, BCIC telah menyalurkan kredit sebesar Rp26,1 triliun, naik 30,15% secara tahunan dari Rp20,06 triliun. Aset bank juga terkerek naik 24,14% menjadi Rp40,96 triliun dari sebelumnya Rp32,99 triliun.

Seiring dengan kenaikan kredit, perbaikan juga terjadi pada rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross yang berada di level 0,97% dari 1,73%. Lalu, NPL net menjadi 0,67% dari 1,24%.

Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai menjelaskan segmen Corporate Banking, Commercial & SME serta Business Linkage menjadi penopang utama pertumbuhan kredit J Trust Bank.

“Ekspansi kredit J Trust Bank dilakukan secara selektif,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat (10/5/2024).

Di sisi pendanaan, pada perolehan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp33,53 triliun dari Rp25,46 triliun atau sebesar 31,69% yoy.

Sebelumnya, J Trust Bank mengakhiri tahun 2023 dengan posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan Rasio Kecukupan Modal sebesar 14,04% dan Rasio Kecukupan Likuiditas sebesar 120,35% yang menunjukkan bahwa Bank berada pada posisi yang baik untuk terus tumbuh berkelanjutan.

“[Kemudian] dengan permodalan Bank yang kuat yaitu Rasio Kecukupan Modal sebesar 13,3% posisi Maret 2024,” imbuhnya. 

Sejalan dengan kinerja bisnis, J Trust Bank terus memperkuat komitmennya pada pembiayaan hijau. Total pembiayaan pada Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) menempati porsi 24,08% dari total portofolio kredit Bank pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper