Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut ada 11 perusahaan pembiayaan yang berencana menerbitkan obligasi pada tahun ini. Perinciannya sebanyak Rp12,8 triliun pada semester I/2024 dan sebesar Rp9,375 triliun pada semester II/2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan rencana penerbitan tersebut dimulai pada kuartal II/2024.
“Rencana penerbitan obligasi tersebut akan dimulai pada kuartal II 2024 dengan mempertimbangkan kebutuhan likuiditas masing-masing perusahaan,” kata Agusman dalam jawaban tertulisnya dikutip Minggu (19/5/2024).
Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat dari total penerbitan obligasi sebanyak Rp26,35 pada kuartal I/2024, belum ada perusahaan pembiayaan tercatat menerbitkan obligasi. Penerbitan obligasi terdiri dari sektor perbankan, lembaga keuangan bertujuan khusus, telekomunikasi, konstruksi properti, pertambangan, hingga industri makanan dan minuman.
Kondisi tersebut berbeda dengan kuartal I/2023, di mana perusahaan pembiayaan menerbitkan obligasi sebanyak Rp9,67 triliun. Economic Research Division Pefindo Ahmad Nasrudin mengatakan bahwa penurunan penerbitan obligasi oleh perusahaan pembiayaan pada kuartal I/2024 karena nilai jatuh temponya masih relatif lebih kecil dibandingkan dengan periode-periode lain pada 2024 yakni sekitar Rp4,2 triliun.
Sementara itu, pada kuartal II/2024, nilai jatuh tempo obligasi perusahaan pembiayaan mencapai Rp9,15 triliun. Sementara pada kuartal III/2024 mencapai Rp6,7 triliun dan kuartal IV/2024 mencapai Rp6,08 triliun. Dengan demikian, total nilai jatuh temponya mencapai Rp26,29 triliun sepanjang 2024.
Baca Juga
Selain itu, Ahmad melihat bahwa beberapa perusahaan multifinance yang memiliki surat utang jatuh tempo pada kuartal I/2024 ini juga telah menerbitkan surat utang pada akhir kuartal III atau kuartal IV pada tahun lalu. “Sehingga kebutuhan pendanaan di kuartal I/2024 masih dicukupi dari aksi tersebut,” katanya.
Beberapa perusahaan pembiayaan pun mengungkap rencananya untuk menerbitkan obligasi pada kuartal II/2024. Mereka adalah PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) yang akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI dengan target Rp6 triliun dan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance yang berencana menerbitkan Sukuk Penawaran Umum Berkelanjutan I (PUB I) Wakalah Bi Al Istitsmar pada kuartal II/2024 dengan target sebesar Rp1 triliun.
Berikutnya ada PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance yang mengungkap pihaknya berencana untuk melakukan penerbitan obligasi pada kuartal II/2024.
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) atau Adira Finance lebih dulu menerbitkan obligasi sebanyak Rp2 triliun pada April kemarin. Penggalangan dana tersebut terdiri dari Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap III Tahun 2024 dengan jumlah pokok Rp1,6 triliun serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan V Adira Finance Tahap III Tahun 2024 sebesar Rp400 miliar dengan masa penawaran obligasi dan sukuk tersebut pada 24–29 April 2024.