Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa pembiayaan yang disalurkan oleh industri perbankan syariah tumbuh 11,40% secara tahunan (year on year/yoy) pada September 2024.
Pembiayaan bank syariah meningkat dari Rp564,15 triliun pada September 2023 menjadi Rp628,46 triliun pada September 2024.
Laju pertumbuhan pembiayaan ini unggul tipis dari kredit yang disalurkan bank umum konvensional. Hingga bulan kesembilan tahun ini, kredit yang disalurkan bank tumbuh 10,85% yoy dengan nilai Rp7.579,25 triliun.
“Pembiayaan perbankan syariah tumbuh 11,40%, kontribusi asuransi syariah tumbuh 13,7%, dan piutang pembiayaan syariah tumbuh 20,89%,” demikian keterangan resmi OJK, dikutip Sabtu (2/11/2024).
Lebih lanjut, aset perbankan syariah hingga kuartal III/2024 tercatat sebesar Rp919,83 triliun, terkerek naik dari posisi kuartal III/2023 yang sebesar Rp831,95 triliun. Angka tersebut diperoleh dari market share sebesar 7,44%.
Dari segi dana pihak ketiga (DPK) alias simpanan, perbankan syariah mengantongi nilai Rp714,34 triliun, tumbuh dobel digit (12,03%) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp637,63 triliun.
Baca Juga
Laju pertumbuhan ini terbilang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan DPK perbankan konvensional yang hanya tumbuh 7,04% yoy, meskipun memiliki nominal Rp8.721,78 triliun.
Terkait rasio kinerja, rasio pembiayaan terhadap pendanaan (FDR) baik dari bank umum syariah (BUS) maupun unit usaha syariah (UUS) tercatat sebesar 87,35% hingga bulan kesembilan tahun ini, selisih tipis dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 87,87%.
Lebih lanjut, rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) bank umum syariah berada pada level 25,48% per September 2024, dibandingkan 25,25% pada September 2023.
Dari segi tingkat profitabilitas atau return to asset (ROA), industri perbankan syariah membukukan angka 1,94% pada September tahun ini, dibandingkan 1,98% pada September periode tahun lalu.
Mengenai kualitas pembiayaan, BUS dan UUS mencatatkan rasio non-performing financing (NPF) gross sebesar 2,15% pada bulan kesembilan 2024. Sementara itu, NPF nett tercatat pada angka 0,80%.
Terakhir, dari aspek likuiditas, rasio alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) bank umum syariah mencapai angka 129,33% per September 2024. Rasio alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) bank umum syariah pun berada pada level 27,24% pada waktu yang sama.