Bisnis.com, JAKARTA— Piutang pembiayaan syariah yang dikelola PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) atau Adira Finance, termasuk porsi pembiayaan bersama PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN), mencapai sekitar Rp13 triliun pada akhir 2024. Angka ini mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani mengungkapkan bahwa pembiayaan syariah terus menunjukkan tren yang baik dan berkontribusi signifikan terhadap keseluruhan bisnis perusahaan. Pada tahun lalu, penyaluran pembiayaan baru dengan skema syariah mencapai 21% dari total penyaluran pembiayaan Adira Finance.
"Tahun 2025, kelanjutan inisiatif akan terus dilakukan sebagai upaya untuk membangun kesadaran pasar akan produk-produk perusahaan yang berbasiskan syariah," kata Gani kepada Bisnis, pada Senin (17/2/2025).
Sejalan dengan strategi pengembangan pembiayaan berbasis syariah, Adira Finance menargetkan pertumbuhan piutang pembiayaan syariah di kisaran 6%—8% pada 2025. Untuk mendukung pendanaan, perusahaan juga tengah mempersiapkan inisiatif Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB), termasuk penerbitan sukuk.
Gani menjelaskan bahwa nilai penerbitan sukuk dalam skema PUB kali ini kemungkinan akan lebih besar dibandingkan sebelumnya.
"Jika biasanya bernilai Rp1 triliun, kemungkinan akan diajukan dalam pengajuan yang lebih besar, mencapai Rp2 triliun," katanya.
Baca Juga
Dia menambahkan, meskipun kisaran biaya dana penerbitan sukuk tidak jauh berbeda dengan obligasi konvensional, perusahaan tetap ingin memberikan suplai surat utang yang disesuaikan dengan pertumbuhan pasar syariah.
Secara keseluruhan, Adira Finance mencatat pembiayaan baru sebanyak Rp36,6 triliun hingga akhir 2024. Pembiayaan baru perusahaan mengalami koreksi sebesar 12%, seiring dengan pelemahan sektor otomotif dan kondisi ekonomi yang menantang.
Namun, Adira Finance berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan non-otomotif sebesar 10%, yang mana sebagian besar didominasi oleh produk multiguna atau dana tunai (Solusi Dana). Hingga Desember 2024, Solusi Dana tercatat sebesar Rp9 triliun atau meningkat sebesar 11% dibandingkan tahun lalu.
Di sisi lain, untuk pembiayaan sektor otomotif, sekitar 80% merupakan penyaluran atas pembiayaan kendaraan baru, dan sisa 20% diberikan kepada pembeli kendaraan bekas. Untuk tahun 2025 ini, Adira Finance pun menargetkan peningkatan penyaluran pembiayaan baru sebesar diatas 12%—14%.