Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Investasi Asuransi Jiwa Anjlok, Nasabah Diminta Tetap Tenang

Hasil investasi industri asuransi jiwa per kuartal I/2025 senilai Rp340 miliar, turun dalam dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp12,32 triliun.
Karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Selasa (8/10/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Selasa (8/10/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) meminta nasabah asuransi jiwa tetap tenang meskipun kinerja hasil investasi industri asuransi jiwa mengalami kontraksi.

Merunut tren yang ada, hasil investasi industri asuransi jiwa mengalami kontraksi secara tahunan pada kuartal I/2025 dan sepanjang 2024. Meski hasil investasi masih positif, angkanya terus menyusut dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Simon Imanto, Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi dan Pajak AAJI memastikan bahwa industri asuransi jiwa menerapkan strategi investasi jangka panjang yang berbasis manajemen risiko, sehingga fluktuasi pasar modal dalam jangka pendek tidak serta-merta memberikan dampak signifikan terhadap kinerja investasi secara keseluruhan.

"Kami mengimbau kepada seluruh perusahaan anggota AAJI untuk senantiasa memberikan edukasi kepada para pemegang polis untuk tidak panik dalam menghadapi situasi ini, kami optimis bahwa fluktuasi ini hanya terjadi dalam jangka waktu pendek dan akan membaik seiring dengan perbaikan ekonomi serta kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah," kata Simon kepada Bisnis, Selasa (11/6/2025).

Simon mengatakan bahwa AAJI tetap optimistis pada paruh kedua 2025 akan muncul peluang perbaikan, terutama jika kebijakan fiskal pemerintah berjalan ekspansif dan tren suku bunga global mulai menurun. 

Sementara di Indonesia sendiri, pada Mei lalu Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan suku bunga acuan BI atau BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,50%.

"Hal ini dapat mendorong minat investor terhadap instrumen ekuitas yang berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi," tegas Simon.

Sebelumnya, Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila memperingatkan kepada industri asuransi jiwa bahwa dalam membayar kewajibannya kepada nasabah asuransi jiwa tidak bisa hanya bergantung dari pendapatan premi.

"Perusahaan asuransi harus memastikan kemampuan untuk membayar setiap kewajiban yang jatuh tempo dari portofolio investasi yang ada, dan tidak boleh bergantung pada premi yang baru diterima," kata Iwan kepada Bisnis, Selasa (10/6/2025).

Iwan menilai penurunan hasil investasi industri asuransi jiwa pada kuartal I/2025 disebabkan oleh kondisi pasar yang melemah. Untuk itu, OJK terus mendorong perusahaan asuransi untuk memastikan kebijakan investasi yang ada sudah menggambarkan karakteristik dan durasi kewajiban, dengan memperhatikan kualitas aset dan aspek likuiditas.

Sebagai informasi, hasil investasi industri asuransi jiwa per kuartal I/2025 tercatat sebesar Rp340 miliar. Jumlah tersebut terkoreksi cukup dalam dibanding hasil investasi kuartal I/2024 dengan nilai sebesar Rp12,32 triliun.

Dalam periode sebelumnya, hasil investasi industri asuransi jiwa sepanjang 2024 tercatat sebesar Rp23,91 triliun, juga mengalami kontraksi 24,8% YoY dibanding hasil investasi sepanjang 2023 sebesar Rp31,80 triliun. 

Padahal, pada periode sebelumnya hasil investasi industri asuransi jiwa naik signifikan sebesar 45,1% YoY dari Rp21,91 triliun pada periode 2022 menjadi Rp31,80 triliun pada 2023.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper