Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. mencatatkan nilai transaksi digital sepanjang tahun 2018 mencapai sekitar Rp27.000 triliun. Nilai transaksi tersebut dihasilkan dari sekitar 22 juta transaksi yang dilakukan oleh nasabah setiap hari.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa sekitar 97% nasabah BCA terbiasa bertransaksi menggunakan saluran perbankan digital. Sementara itu, hanya sekitar 3% nasabah yang bertransaksi melalui kantor cabang.
“Setiap hari ada sekitar 22 juta transaksi digital banking oleh sekitar 18 juta nasabah BCA,” ujarnya, akhir pekan lalu.
Guna memfasilitasi transaksi nasabah, Jahja mengatakan bahwa BCA terus akan meningkatkan pelayanan digital banking.
Pada tahun ini, BCA menyiapkan anggaran sekitar Rp1 triliun khusus untuk mengembangkan produk dan layanan perbankan digital. Salah satu hasil pengembangan digital banking terbaru adalah produk Keyboard BCA.
Menurut Jahja, pengembangan digital banking dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan komisi berbasis transaksi atau fee based income (FBI). Pada tahun ini, BCA menargetkan pendapatan komisi tumbuh hingga dua digit, dengan mengandalkan komisi dari transaksi digital.
Baca Juga
Sepanjang tahun lalu, BCA telah menghimpun pendapatan komisi senilai RP21,08 triliun. Sementara itu, pendapatan bunga bersih mencapai Rp52,99 triliun.
"FBI akan berfungsi sebagai kompensasi pendapatan bunga yang tertekan akibat suku bunga acuan yang naik, tetapi sekarang pendapatan bunga masih yang utama," katanya.