Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memutuskan mengerem penambahan jaringan kantor cabang konvensional, dan memilih mengembangkan layanan perbankan digital.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan bahwa peran kantor cabang semakin berkurang. Sebab, sekitar 90%—92% transaksi perbankan di Bank Mandiri saat ini telah dilakukan secara elektronik, mulai dari anjungan tunai mandiri (ATM), electronic data capture (EDC), mobile banking dan SMS banking.
"Sekarang Bank Mandiri sudah punya teknologi mini ATM on EDC, jadi mesin EDC kami yang generasi baru dikerjasamakan dengan agen-agen di daerah terpencil, sehingga nasabah bisa menabung, menarik uang, dan membayar tagihan lewat agen," katanya, Rabu (28/2/2019).
Jaringan elektronik Bank Mandiri mencakup 18.291 mesin ATM, 221.927 mesin EDC yang melengkapi jaringan kantor cabang yang berjumlah 4.549 di seluruh Indonesia. Tahun ini penambahan jumlah kantor cabang diperkirakan tak sampai 10 unit.
Di sisi lain, perseroan memilih strategi berinvestasi pada pengembangan layanan perbankan digital, seperti menggandeng platform e-commerce untuk penyaluran kredit kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.