Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akibat Pandemi Virus Corona,  Potensi BPR Gagal Makin Besar 

Sejak beroperasi 2005 sampai dengan 29 Februari 2020, LPS telah melakukan penyelesaian bank gagal dengan melikuidasi 102 bank yang terdiri dari 101 BPR dan 1 bank umum.
Karyawan beraktivitas di dekat logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di dekat logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengkhawatirkan semakin banyak bank perkreditan rakyat (BPR) yang mengalami kegagalan akibat terdampak negatif COVID-19. 

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan dalam beberapa tahun terakhir memang banyak program pemerintah yang menjadi saingan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Kondisi tersebut membuat jumlah BPR mengalami penurunan. 

Apalagi, OJK mengambil langkah preventif dengan menggabungkan kelompok usaha BPR. Selain itu, BPR yang dimiliki pemda juga melakukan usaha yang sama, sehingga jumlah BPR semakin menurun.

Setidaknya, sejak beroperasi 2005 sampai dengan 29 Februari 2020, LPS telah melakukan penyelesaian bank gagal dengan melikuidasi 102 bank yang terdiri dari 101 BPR dan 1 bank umum. 

"Memang di BPR ini ada masalah kualitas aset. Namun beberapa BPR juga ada recovery yang bagus, tetapi sangat bervariasi," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (9/4/2020). 

Menurutnya, LPS memang tidak memiliki banyak opsi untuk menolong BPR. Kebijakan tersebut pun telah sesuai dengan perhitungan yang ada. Kondisi BPR sudah cukup parah membuat LPS memutuskan untuk melakukan likuidasi BPR. 

"Ini agak sulit, kadang-kadang kerugiannya sangat berat. Bahkan CAR [rasio kecukupan modal] mereka sudah mencapai minus 300 persen," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper