Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai Digitalisasi, CNAF Yakin Operasional Bisnis Makin Efisien

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menjelaskan pasalnya ada 'blessing in disguise' dari pandemi Covid-19, yaitu mulai terbiasanya nasabah konvensional untuk mencari 'versi digital' dari suatu lembaga keuangan.
Karyawan beraktivitas di kantor CIMB Niaga Auto Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar
Karyawan beraktivitas di kantor CIMB Niaga Auto Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyampaikan pilihan perseroan untuk menerapkan digitalisasi jauh sebelum pandemi, terbilang tepat.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menjelaskan pasalnya ada 'blessing in disguise' dari pandemi Covid-19, yaitu mulai terbiasanya nasabah konvensional untuk mencari 'versi digital' dari suatu lembaga keuangan.

"Jadi memang dengan adanya pandemi Covid-19 ini banyak mengubah cara dan pola pelayanan kita ke nasabah. Kami sendiri memulai digitalisasi jauh sebelum pandemi, jadi beruntung kita menghadapi tantangan lembaga keuangan dengan lebih siap," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (5/11/2020).

Multifinance anak usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk. ini memulainya sejak 2017-2018, yang targetnya sentralisasi proses operasional untuk menekan risiko dengan target nonperforming financing (NPF) 1,87 persen, dan menekan biaya operasional demi turunnya Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mencapai 69,55 persen.

Rasio imbal hasil investasi (ROA) atau kemampuan aset produktif dalam menghasilkan laba ditargetkan 5,91 persen, sementara rasio imbal hasil ekuitas (ROE) atau kemampuan menghasilkan laba dari modal yang ditanamkan ditargetkan 10,5 persen.

"Periode 2019-2020 kami sudah mulai proses digitized back-end. Aspek operasional di headquarters lebih fleksibel. Jadi pandemi ini membuat kita berani full work from home karena back-office kita sudah siap. Selain itu, kita juga punya new loan origination system, digital approval portal, dan platform mobile," jelasnya.

Ristiawan pun percaya diri dengan upaya tersebut, angka-angka rasio indikator kinerja CNAF tetap membaik dari fase sebelumnya dan meningkat lagi untuk mempersiapkan fase Fully Digital Business pada 2021-2022.

"Rata-rata forecast sampai akhir 2020, NPF kita 0,91 persen, BOPO 64,84 persen, ROA 7,94 persen, dan ROE 14,72 persen. Karena bagi kami digitalisasi itu barometer utama kita untuk keluar dari pandemi dan bisa terus membaik di periode berikutnya," ungkapnya.

Pada periode 2021-2022, CNAF pun menargetkan kinerja NPF hanya 0,74 persen, BOPO yang semakin efektif di angka 59,76 persen, ROA 8,25 persen, dan ROE 16,13 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper