Bisnis.com, JAKARTA - Penyelenggara teknologi finansial peer-to-peer lending PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau Akseleran bersiap melangkah ke era baru industri di 2021.
Ivan Nikolas Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran, menilai bahwa regulasi baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal memicu para platform pesaing berkembang lebih baik.
"Kompetisi makin ketat, karena itu yang bisa survive adalah platform yang bisa memberikan layanan terbaik bagi masyarakat," ujar Ivan kepada Bisnis, Rabu (30/12/2020).
Hal ini menilik beberapa aturan main baru dari otoritas, seperti memperketat aturan modal dasar dan ekuitas, mewajibkan penyaluran pinjaman ke luar Jawa dan sektor produktif, serta ketentuan baru bagi manajemen dan pemegang saham.
Ivan mengaku pihaknya sebenarnya telah siap dengan ketentuan tersebut karena memang sudah memenuhinya dari awal, satu yang terbilang berat barangkali pendanaan ke Luar Jawa.
Oleh sebab itu, perluasan pangsa pasar dan basis pengguna, baik itu pendana (lender), maupun peminjam dana (borrower) terus dipersiapkan jelang 2021.
Akseleran, fokus pada layanan yang semakin baik dengan menjaga kredit macet atau tingkat wanprestasi pengembalian pinjaman 90 hari (TWP90) yang rendah, user experience terbaik, dan imbal hasil yang kompetitif.
"Intinya, kami mau semua masyarakat bisa melakukan pendanaan di Akseleran karena bisa mulai dari Rp100.000 saja. Sementara untuk penerima pinjaman, semua usaha bisa mendapatkan pendanaan dari kami sepanjang usaha dan cashflow-nya oke, karena kami fokus berikan pinjaman berbasis cashflow kepada usaha mikro dan menengah, dengan proses yang mudah, persyaratan yang tidak birokratis, dan bunga yang kompetitif," tambahnya.
Adapun untuk memperkuat pengembangan bisnis dan mempersiapkan tingkat kesehatan perusahaan semakin baik, Ivan juga membocorkan 2021 akan jadi tahun Akseleran mencari suntikan modal baru.
"Terkait hal ini, kami juga merencanakan [pendanaan] buat raise series B kami di tahun depan, kalau bisa di kuartal I/2021," tutupnya.