Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tetap optimistis mengenai kinerja bisnis kartu kredit pada tahun ini kendati ada penerapan PPKM darurat.
SVP Credit Card Group Bank Mandiri Lila Noya menyampaikan kinerja kartu kredit telah mulai membaik pada kuartal kedua tahun ini seiring dengan mobilitas yang melonggar dan kenaikan kepercayaan konsumsi masyarakat.
Namun, dia mengakui kinerja kartu kredit kembali terkontraksi seiring dengan penerapan PPKM darurat.
"Namun, tetap kami masih optimistis. Target pertumbuhan baki kartu kredit kami di kisaran 6 persen dengan kenaikan volume di kisaran 10 persen," katanya kepada Bisnis, Minggu (25/7/2021).
Dia menyampaikan perseroan masih akan selektif dalam mengakuisisi nasabah kartu kredit baru untuk menjaga kualitas produk.
Perseroan pun meningkatkan kinerja untuk meningkatkan penggunaan dengan terus melakukan ekspansi jumlah merchant.
"Kami terus fokus pada pertumbuhan volume transaksi di masa PPKM, seperti transaksi di merchant e-commerce, groceries, health services," katanya.
Di samping itu, Lila menyampaikan perseroan juga memiliki produk baru power cash bagi nasabah kartu kredit. "Namun, kami tawarkan ke selected card holder, tidak semua dapat akses produk ini," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), volume belanja kartu kredit bulanan per April 2021 tercatat 23,25 juta transaksi, dengan pertumbuhan 20,07 persen secara tahunan. Tren ini sudah berbalik dari bulan sebelumnya yang tercatat terkontraksi 10,5 persen.
Berdasarkan data OJK, baki kartu kredit tercatat Rp73,55 triliun, masih terkontraksi 2,9 persen secara tahunan. Kualitas kredit masih terjaga dengan rasio kredit bermasalah pada posisi 2,76 persen.