Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Modal Inti Rp3 Triliun, Bank of India Indonesia (BSWD) Siap Rights Issue di 2022

Perseroan memproyeksikan pelaksanaan rights issue pada semester II/2022, setelah mendapatkan persetujuan dari rapat pemegang saham.
Bank of India Indonesia/boiindonesia.co.id
Bank of India Indonesia/boiindonesia.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) berencana menggelar aksi penambahan modal lewat skema rights issue pada tahun depan. Upaya ini dilakukan setelah rencana pelepasan seluruh saham milik Bank of India sebesar 76 persen saham, gagal dilakukan. 

Direktur Independen Bank of India Indonesia Primasura Pandu Dwipanata mengatakan rencana itu ditujukan untuk memenuhi ketentuan regulator, yang mewajibkan modal inti minimum bank mencapai Rp3 triliun pada akhir 2022.

"Pada 2022, ada rencana corporate action yakni rights issue berupa penambahan modal Rp2 triliun," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/12/2021).

Selain rights issue, kata Pandu, perseroan juga akan meningkatkan pertumbuhan kredit sebesar 8 persen di tahun anggaran 2022 dan 10 persen pada 2023. Target ini selaras dengan proyeksi Bank Indonesia yang menyebutkan kredit tahun depan tumbuh 6 - 8 persen.

"Kami menyelaraskan kembali portofolio kredit kami dengan lebih fokus pada pinjaman Usaha Kecil Menengah [UKM] daripada pinjaman korporasi," pungkasnya.

Dia juga menambahkan bahwa margin bunga bersih (NIM) akan meningkat dari 2,98 persen pada saat ini menjadi 3,67 persen pada tahun depan.

Di sisi lain, langkah rights issue dilakukan setelah pelepasan seluruh saham Bank of India sebesar 76 persen gagal dilaksanakan karena tidak ada investor yang melakukan pembelian.

Seperti yang diketahui, dalam keterbukaan informasi pada 16 Agustus 2021, BSWD mengungkapkan rencana pelepasan seluruh saham Bank of India yakni sebanyak 76 persen, atau setara 1,05 miliar lembar saham dari total seluruh saham yang diperdagangkan di bursa.

Adapun pemegang saham BSWD lainnya adalah PT Panca Mantra Jaya dengan 18 persen, Prakash R. Chugani 1,71 persen, Deepak Rupo Chugani serta Dilip Rupo Chugani 0,5 persen, dan 3,29 persen lainnya digenggam masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5 persen.

Pandu mengatakan ada beberapa calon investor yang sudah melakukan pendekatan dan melakukan negosiasi harga. Namun, hingga RUPS dilaksanakan, tidak kesepakatan yang terjadi.

“Jadi, tidak ada yang bisa kami lakukan sampai dengan saat itu. Akhirnya kami kembalikan lagi ke pemegang saham pengendali. silahkan, pemegang saham pengendali yang menetapkan siapa-siapa calonnya, nanti kalau sudah pasti baru kami akan lakukan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Bank of India Indonesia Ferry Koswara menuturkan bahwa secara teoritis pelaksanaan rights issue BSWD diperkirakan berlangsung pada semester II/2022, setelah mendapatkan persetujuan dari rapat pemegang saham.

Ferry menambahkan bahwa hasil dana yang diperoleh dari aksi korporasi tersebut, selain untuk memenuhi modal inti, akan disalurkan ke efek berisiko rendah, seperti obligasi ritel Indonesia ataupun sukuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper