Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan pameran otomotif, seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) mampu meningkatkan minat masyarakat dalam membeli kendaraan bermotor.
“Kami melihat bahwa GIIAS menjadi salah satu momentum penting bagi industri otomotif yang memberikan banyak alternatif bagi masyarakat untuk membeli kendaraan bermotor sesuai kebutuhan serta memperoleh pembiayaan mobil baru,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (14/12).
Jahja menambahkan perpanjangan relaksasi pajak pada sektor properti dan otomotif ikut menjaga daya beli masyarakat. Bersamaan dengan stimulus pemerintah, BCA juga menghadirkan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Virtual Mall untuk memberi penawaran khusus KKB bagi nasabah.
Dia menyampaikan bahwa platform digital tersebut dapat diakses setiap saat, sebagai bentuk optimisme dalam mendorong penyaluran kredit dan mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah tantangan yang ada.
KKB Virtual Mall menawarkan bunga menarik, yaitu 2,99 persen p.a untuk tenor 3 tahun. Nasabah dapat memilih dan bertransaksi dengan aman dan mudah melalui platform online itu melalui laman kreditkerenbanget.com.
“Kami berharap inovasi ini dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah dalam pembelian kendaraan bermotor dan penyaluran KKB BCA akan meningkat,” pungkasnya.
Baca Juga
Sampai dengan September 2021, KKB emiten bank bersandi BBCA ini terkoreksi 7,6 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp35,6 triliun. Kendati demikian, Jahja menilai kontraksi tersebut menunjukkan performa lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.
“BCA mencermati bahwa saat ini Indonesia tengah berada dalam situasi pemulihan ekonomi akibat pandemi. Hal ini bersamaan dengan pelonggaran kebijakan PPKM pada mayoritas kota-kota besar di Indonesia, mobilitas masyarakat mulai menggeliat sehingga kebutuhan akan KKB kami harapkan berangsur pulih ke depan,” tuturnya.
Di sisi lain, perseroan juga melihat stimulus pemerintah turut mendongkrak minat masyarakat dalam membeli properti, seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan pelonggaran rasio pinjaman terhadap nilai (loan to value/LTV).
Tak cuma itu, pemerintah juga telah memperpanjang kebijakan relaksasi LTV hingga Desember 2022 dan diharapkan suku bunga acuan juga tetap terjaga stabil.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn mengatakan, berbagai kebijakan pemerintah juga berimbas pada perseroan yang turut dapat memberikan program bunga yang menarik kepada nasabah.
“Hal ini juga masih menjadi pendorong utama sehingga BCA juga dapat memberikan penawaran program-program bunga ringan yang menarik, serta memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pembelian properti melalui berbagai event expo,” kata Hera.
Hingga kuartal III/2021, BBCA mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 6,5 persen yoy menjadi Rp95,07 triliun. Jika dibandingkan tahun lalu, Hera mengungkapkan penyaluran KPR BCA meningkat signifikan seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang kian membaik.