Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA Finance Torehkan Laba Sampai Rp1,7 Triliun Pada 2021

BCA Finance berhasil merealisasikan target laba bersih setara periode sebelum pandemi alias 2019.
Layar menampilkan Deputy Director PT BCA Finance Fransiskus Widiya Andreanto berfoto bersama dengan Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika (JAG) Budiarsa Sastrawinata (kiri) dan  Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin (kanan) saat menerima penghargaan rnThe Most Efficient Multifinance Non Go Public dengan total aset antara Rp2,5 triliun - Rp10 triliun (menengah) dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2021 di Jakarta. Bisnis/Suselo Jati
Layar menampilkan Deputy Director PT BCA Finance Fransiskus Widiya Andreanto berfoto bersama dengan Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika (JAG) Budiarsa Sastrawinata (kiri) dan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin (kanan) saat menerima penghargaan rnThe Most Efficient Multifinance Non Go Public dengan total aset antara Rp2,5 triliun - Rp10 triliun (menengah) dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2021 di Jakarta. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT BCA Finance merealisasikan target laba bersih periode 2021 sebesar Rp1,7 triliun atau setara kinerja periode sebelum pandemi Covid-19 alias 2019.

Berdasarkan laporan keuangan BCA Finance di Harian Bisnis Indonesia, capaian laba bersih ini tercatat naik 39,5 persen (year-on-year/yoy) dari periode 2020 di Rp1,22 triliun, dan hampir menyamai laba periode 2019 di Rp1,71 triliun.

Capaian ini tampak merupakan buah dari efisiensi beban yang turun 23,5 persen yoy ke Rp1,2 triliun. Pasalnya, dari sisi pendapatan, kenaikan hanya mencapai 7,5 persen yoy dari Rp3,13 triliun ke Rp3,37 triliun.

Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menjelaskan bahwa komponen paling signifikan sebagai menyumbang efisiensi tersebut, yaitu penurunan beban bunga dan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).

"Pada masa lonjakan pandemi, CKPN digunakan untuk mengantisipasi pemburukan kualitas kredit. Tapi selama 2021, ternyata kualitas kredit tidak seburuk yang kami perkirakan semula," jelasnya kepada Bisnis, Senin (14/2/2022).

Adapun, target lain yang juga telah terealisasi, yaitu pembiayaan baru alias booking sebesar Rp24,4 triliun. Tercatat lebih tinggi dari target yang ditetapkan di awal tahun, yaitu Rp23 triliun, dan telah jauh melampaui capaian 2020 yang hanya Rp15,7 triliun saja.

"Melihat capaian di 2021 lalu, kami optimis rencana booking sepanjang 2022 yang ditargetkan Rp28 triliun bisa tercapai. Kami juga masih mengejar perbaikan piutang pembiayaan supaya bisa positif di tahun ini," tambahnya.

Hal ini terlihat dari sisi aset BCA Finance yang masih turun 1,8 persen yoy ke Rp8,37 triliun dari sebelumnya Rp8,53 triliun. Penyumbang koreksi terbesar tentu berasal dari piutang pembiayaan yang turun 1,7 persen yoy ke Rp6,77 triliun.

Sebagai informasi, multifinance anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini memiliki produk pembiayaan unggulan untuk mobil baru kepada konsumen. Untuk segmen korporasi, BCA Finance hanya melayani perusahaan yang direkomendasikan induk usaha atau terafiliasi BBCA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper