Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa emiten bank digital terpantau belum memenuhi ketentuan modal inti minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senilai Rp3 triliun hingga akhir Desember 2022.
Sebelumnya, berdasarkan data terakhir terdapat 37 bank yang terdiri dari 24 bank umum dan 13 bank pembangunan daerah (BPD) yang belum memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun.
Adapun berdasarkan penelusuran Bisnis, ada 4 bank digital di Indonesia yang belum memenuhi kewajiban OJK, salah satunya adalah PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB). Bank yang dinahkodai Tjandra Gunawan ini terpantau memiliki modal inti sebesar Rp2 triliun per akhir Juni 2022.
Untuk memenuhi ketentuan OJK, BBYB bakal melaksanakan penawaran umum terbatas (PUT) kepada para pemegang saham dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) VI sebanyak-banyaknya 5 miliar saham baru atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham. Namun, Bank Neo Commerce belum menetapkan harga pelaksanaan dan dana yang terkumpul dari aksi tersebut.
Berikut ini adalah daftar emiten bank digital yang belum memenuhi modal inti Rp3 triliun:
1. Bank Neo Commerce
Baca Juga
Di posisi pertama, ada PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) yang belum memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun. Emiten bersandi saham BBYB ini menjadi bank digital dengan modal inti terendah dibandingkan bank digital lain di Tanah Air.
Per akhir Juni 2022, bank digital dengan maskot kucing itu memiliki modal inti (tier 1) sebesar Rp2 triliun, atau naik 74,75 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya bernilai Rp1,14 triliun.
2. Bank Aladin Syariah
Selanjutnya, modal inti dari emiten bank yang dinahkodai Dyota Marsudi juga masih bernilai Rp2 triliun. Angka ini naik 93,05 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) dari semula Rp1,03 triliun pada akhir Desember 2021.
3. Bank Amar
Kemudian, ada emiten perbankan yang memposisikan diri sebagai bank digital yang fokus pada sektor ritel dan UMKM ini tercatat memiliki modal inti sebesar Rp2 triliun per Maret 2022. Modal inti AMAR tumbuh 95,62 persen yoy dari periode yang sama tahun 2021 bernilai Rp1,02 triliun.
4. Bank Raya
Sama seperti Bank Amar, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) juga belum mempublikasikan laporan keuangan kuartal II/2022. Oleh sebab itu, dengan mengacu pada laporan publikasi per akhir Maret 2022, anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ini tercatat memiliki modal inti sebesar Rp2,16 triliun, turun 47,08 persen yoy.
Dihimpun dari masing-masing laman resmi perbankan, berikut Bisnis rangkum daftar modal inti bank digital per Juni 2022:
No. | Bank Digital | Juni 2022 |
1. | Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) | Rp2.005.136 |
2. | Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) | Rp2.005.626 |
3. | Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR)*) | Rp2.005.759 |
4. | Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO)*) | Rp2.165.772 |
5. | Bank Seabank Indonesia | Rp3.262.879 |
6. | BCA Digital | Rp3.971.604 |
7. | Allo Bank Indonesia Tbk. (BBYB) | Rp6.204.763 |
8. | Bank Jago Tbk. (ARTO) | Rp7.541.706 |
Keterangan:
*) merupakan laporan publikasi keuangan perseroan per akhir Maret 2022 atau kuartal I/2022.