Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Digital Tinggalkan Bunga Tinggi Saat LPS Kerek Bunga Penjaminan?

Kebijakan suku bunga tinggi oleh sejumlah bank digital perlahan memudar di tengah kebijakan LPS menaikkan tingkat penjaminan. Terkait?
Karyawan melayani nasabah di Digital Lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (27/9/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melayani nasabah di Digital Lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (27/9/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank digital mulai menghentikan penawaran tabungan dengan bunga tinggi. Saat yang sama, meski tidak terkait langsung, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tengah menaikkan tingkat bunga tabungan dan deposito yang dijamin. 

Sejumlah bank digital memilih menukar kebijakan bunga tinggi dengan program lain seperti cashback ataupun kupon berhadiah. Merujuk pada laman resmi PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dan PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) keduanya sudah tidak lagi menawarkan suku bunga simpanan tinggi. Emiten berkode saham BBYB itu sempat menawarkan bunga simpanan sebesar 6 persen dan deposito mulai dari 6,5 persen - 8 persen. 

Sementara itu, Bank Jago menawarkan promo bunga simpanan 7 persen selama 3 bulan bagi nasabah baru. Suku bunga yang ditawarkan tersebut di atas dari tingkat bunga yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang sebesar 3,5 persen hingga September 2022. 

Bunga tinggi yang sempat ditawarkan tersebut sudah tidak ada lagi jika melihat laman resmi kedua perusahaan. Produk Jago Kantong Nabung menawarkan bunga simpanan 3,5 persen - 4 persen per tahun. Adapun bagi masyarakat yang membuka rekening baru di Jago untuk periode tertentu  mendapat cashback point Rp20.000 - Rp50.000. 

Begitu pun dengan Bank Neo Commerce, BNC menawarkan saat ini menawarkan promo berupa saldo bagi nasabah yang berhasil membawa orang lain bergabung membuka rekening di BNC. Ada juga bonus hingga Rp50.000 bagi masyarakat yang membuka deposito di BNC. 

Mengenai hal tersebut, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan hilangnya penawaran suku bunga simpanan tinggi di bank digital dapat disebabkan banyak hal. 

Dia berpendapat saat ini bank digital sudah memiliki likuiditas yang cukup dan suku bunga simpanan yang tinggi, yang sempat mereka tawarkan, sudah membebani bank digital tersebut.  Selain itu, kata Piter, penyebab lainnya kemungkinan bank digital tersebut mulai menahan penyaluran kredit dan tidak terlalu agresif. 

“Jadi bank digital sudah tidak ingin. Karena itu akan ‘nambah beban’ jika mereka jor-joran dalam memberikan bunga tinggi,” kata Piter. 

Kemungkinan lainnya, kata Piter, adalah bank digital masih memberikan suku bunga tinggi tetapi tidak dinyatakan secara terang-terangan. Berdasarkan penelusuran, tidak semua bank digital telah berhenti menawarkan bunga tinggi. PT Bank Seabank Indonesia  memperpanjang promo bunga tabungan 6 persen/ tahun hingga akhir Oktober 2022.  Sementara itu bunga deposito sebesar 7 persen/tahun. Promo tersebut telah berjalan selama 1 tahun atau sejak September 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper