Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai upaya mendukung percepatan transformasi sejumlah bank digital, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana akan mengeluarkan kebijakan yang mengatur keamanan serta ketahanan siber perbankan.
"Dalam rangka mendukung percepatan transformasi digital perbankan di Indonesia, OJK akan mengeluarkan kebijakan pelaksanaan ketahanan dan keamaanan siber bagi bank umum," jelas Ketua Dewan Komisioner Mahendra Siregar dalam agenda rapat dewan gubernur bulanan (RDKB) OJK, Senin (2/1/2022).
Mahendra menambahkan, regulasi tersebut dirumuskan sejalan dengan besarnya risiko ancaman dan insiden siber bank umum yang berpotensi meningkat.
"Seiring dengan pemanfaatan teknologi informasi pada skala yang lebih besar, bank diminta untuk dapat menjaga keamanan sistem elektronik yang dimiliki dari serangan siber," tambah Mahendra.
Sebelumnya, pada tahun 2022 OJK telah menerbitkan Peraturan OJK No.11/POJK.03/2022 mengenai penyelenggaran teknologi informasi oleh bank umum atau PTIB.
Saat ini, PTIB baru mencakup aspek data, teknologi, manajemen risiko, kolaborasi dan tatanan institusi bank umum dalam rangka meningkatkan ketahanan dan kematangan operasional bagi bank umum. Untuk itu, OJK secara lebih lanjut akan mengeluarkan kebijakan mengenai pelaksanaan ketahanan dan keamaanan siber bagi bank umum.
Baca Juga
Sejalan dengan hal tersebut, persaingan bank digital tampaknya akan makin ramai pada 2023. Setidaknya 2 bank dilaporkan akan bertransformasi menjadi bank digital pada tahun ini. Diketahui, kedua bank tersebut yakni PT Bank Fama International dan PT Bank Mayora Tbk.
Sebelumnya, Presiden Direktur Bank Fama Tigor M. Siahaan sempat menuturkan bahwa perseroannya tengah fokus melakukan transformasi secara internal.
Dia melanjutkan, rencananya Bank Fama akan mulai melakukan rebranding pada awal tahun 2023. “Saya kasih bocoran sedikit, yang pasti namanya bukan Bank Tigor,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Adapun ke depannya, strategi Bank Fama dalam menghadapi kompetisi antar bank digital yang kian ramai direncanakan dengan membidik segmen underbank yang dinilai potensial.