Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Pertumbuhan Kredit BNI (BBNI) di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga

BNI memproyeksikan pertumbuhan kredit dan pendanaan perbankan yang masih meyakinkan pada tahun ini di tengah tren kenaikan suku bunga acuan dari BI.
BNI memproyeksikan pertumbuhan kredit dan pendanaan perbankan yang masih meyakinkan pada tahun ini di tengah tren kenaikan suku bunga acuan dari BI.
BNI memproyeksikan pertumbuhan kredit dan pendanaan perbankan yang masih meyakinkan pada tahun ini di tengah tren kenaikan suku bunga acuan dari BI.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memproyeksikan pertumbuhan kredit dan pendanaan perbankan yang masih meyakinkan pada tahun ini di tengah tren kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI).

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan bahwa perseroan menyadari suku bunga acuan BI diproyeksi masih akan mengalami kenaikan. Akan tetapi, kenaikannya itu tidak seagresif pada 2022 seiring dengan membaiknya inflasi global.

BI sendiri telah menaikan suku bunga acuannya secara beruntun pada tahun lalu sejak Agustus 2022 hingga Desember 2022. Berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Desember 2022, suku bunga acuan naik 25 basis poin (bps) menjadi 5,50 persen.

Selain itu, menurutnya perekonomian baik Indonesia ataupun global juga masih akan tumbuh positif.

"Hal tersebut tentunya akan berdampak terhadap industri perbankan. DPK [dana pihak ketiga] dan kredit perbankan diproyeksikan akan tumbuh masing-masing sebesar 7-9 persen dan 10-12 persen. Tren yang masih relatif sama dengan 2022," ujar Okki kepada Bisnis pada Selasa (17/1/2023).

Dalam menjaga kinerjanya tahun ini, perseroan sendiri menyiapkan sejumlah strategi. Perseroan misalnya berupaya meningkatkan layanan dan operasional perbankan.

"Sehingga kami ke depannya dapat terus menjaga daya saing khususnya dalam membantu pertumbuhan kinerja nasabah kami," ujarnya.

BNI juga mengandalkan raihan dana murah atau current account saving account (CASA) di tengah tren suku bunga acuan BI yang tinggi.

"Rasio CASA BNI mengalami improvement, terutama didorong oleh basis nasabah yang kuat," ujarnya.

Rasio CASA BNI per kuartal III/2022 telah mencapai 70,9 persen dari total DPK. Angka ini menjadi pencapaian tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam laporan keuangan kuartal III/2022, BNI juga mengumumkan meraih laba bersih sebesar Rp13,7 triliun, naik 76,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sementara, penyaluran kredit BNI mencapai Rp620,42 triliun atau naik 8,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kinerja penghimpunan dana masyarakat juga cukup kuat dengan DPK mencapai Rp 691,84 triliun, naik 7,0 persen yoy. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper