Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AAUI Beberkan Penyebab Klaim Asuransi Kredit Melonjak jadi Rp12,61 Triliun pada 2022

Klaim dibayar pada asuransi kredit naik sebesar Rp4,98 triliun sepanjang 2022.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan klaim asuransi kredit terpantau mengalami lonjakan hingga 65,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal IV/2022.

Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang mengatakan bahwa klaim dibayar pada asuransi kredit naik sebesar Rp4,98 triliun. Artinya, klaim dibayar pada lini bisnis ini menanjak dari Rp7,63 triliun menjadi Rp12,61 triliun sepanjang 2022.

Trinita mengungkapkan bahwa salah satu penyebab melonjaknya klaim dibayar pada asuransi kredit adalah pandemi Covid-19.

“Memang risiko kredit di sepanjang tiga tahun terakhir itu meningkat, kemudian default risk meningkat yang bisa diakibatkan  pandemi, faktor ekonomi atau lainnya. Jadi akan meningkat selalu dan akan semakin bergulung setiap tahunnya,” kata Trinita dalam paparan Konferensi Pers Data Industri Asuransi Umum Triwulan IV Tahun 202 di Jakarta, pada Selasa (28/2/2023).

Trinita menjelaskan bahwa untuk menekan atas melonjaknya asuransi kredit adalah dengan memitigasi risiko melalui perbaikan harga hingga koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti bank maupun leasing, serta ekosistem di asuransi kredit.

“Ke depan, [asuransi kredit] memang harus dimitigasi dengan salah satunya perbaikan struktur harga,” ujarnya.

Ketua Departemen Statistik AAUI Esti Handayani menuturkan bahwa indikator di asuransi kredit yang paling dominan adalah 90 persen terjadi lantaran adanya ketidakmampuan untuk membayar karena sebab apapun. Di sisi lain, ekonomi Indonesia juga belum bergulir cukup sehat saat ini.

“Ke depan, klaim dibayar pada asuransi kredit masih akan bergulung terus, masih akan ada banyak, karena yang diasuransikan sudah cukup banyak,” tuturnya.

Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Information & Applied Technology Dody Dalimunthe menyampaikan bahwan peningkatan klaim pada asuransi kredit di masa Covid-19 dipicu karena daya beli masyarakat yang turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper