Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Janji Dividen Tebal Bank Mandiri, BNI, dan BRI ke Negara Tahun Depan

Bank BUMN, seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI memproyeksikan setoran dividen kepada negara masih tinggi untuk tahun buku 2023.
Ilustrasi dividen /freepik.com
Ilustrasi dividen /freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank BUMN atau himpunan bank milik negara (Himbara) masih memproyeksikan tebaran dividen yang tinggi untuk tahun buku 2023. Setoran ke negara pada 2024 pun masih tebal.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) misalnya, telah membagikan dividen Rp4,39 triliun kepada pemerintah selaku pemegang saham pengendali pada tahun ini. Tebaran dividen itu bersumber dari laba yang diperoleh BNI untuk tahun buku 2022 yang mencapai Rp18,31 triliun.

Direktur Human Capital & Compliance BNI Mucharom menyampaikan bahwa pada tahun depan, BNI masih berupaya untuk memberikan imbal hasil yang optimal bagi pemegang sahamnya. Untuk itu, tebaran dividen untuk tahun buku 2023 pun diperkirakan masih tebal.

“Tingginya rasio kecukupan permodalan juga memberikan BNI kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi bisnis dan investasi BNI Group, serta ruang untuk pembagian dividen yang atraktif,” kata Mucharom dalam public expose pada Senin (27/11/2023).

Sementara itu, BNI telah meraup laba bersih konsolidasi Rp15,75 triliun setidaknya hingga kuartal III/2023, naik 15,1% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp13,69 triliun. 

Selain BNI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah menyetor dividen senilai Rp12,84 triliun kepada pemerintah selaku pemegang saham pengendali pada 2023. Setoran dividen itu berasal dari laba pada tahun buku 2022 sebesar Rp41,2 triliun.

Bank Mandiri pun diprediksi masih akan menjadi emiten dengan kebijakan pembayaran dividen yang jumbo pada 2024.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan terkait penentuan dividen, BMRI akan terus mempertimbangkan permodalan yang sehat dan optimal untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara jangka panjang.

“Selama empat tahun terakhir, BMRI membagian dividend payout ratio sebesar 60%, kami secara internal telah melakukan sensitivity analyst, di mana BMRI mempertahankan rasio dividen di level itu dengan menjaga permodalan yang optimal pertumbuhan bisnis,” ujarnya dalam Public Expose, Senin (27/11/2023).

Dia mengatakan ke depan, BMRI akan mempertahankan konsistensi agar dapat meningkatkan core value ke pemegang saham.

Adapun, sejauh ini Bank Mandiri telah meraup laba bersih Rp39,1 triliun pada kuartal III/2023, naik 27,4% yoy.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi bank dengan tebaran dividen paling jumbo pada tahun buku 2022. Rasio dividen yang dibagikan BRI ke pemegang saham mencapai 85%.

Khusus kepada pemerintah selaku pemegang saham pengendali, BRI membagikan dividen sebanyak Rp23 triliun. Hal ini sejalan dengan laba BRI yang juga besar yakni Rp51,4 triliun pada tahun buku 2022.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan setoran dividen BRI dengan rasionya itu tergolong besar, sebab BRI mempunyai modal yang juga jumbo.

Adapun, alasan di balik besarnya modal BRI adalah aksi korporasi pembentukan holding ultramikro bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). 

"Satu-satu cara yang comply terhadap aturan dalam membentuk holding ultramikro adalah melalui right issue. Jadi, i kami itu bukan untuk cari modal sebenarnya tapi bentuk holding. Akan tetapi eksesnya kami dapat modal Rp41 triliun. Jadinya modal besar," ujar Sunarso.

Untuk tahun depan, BRI pun diproyeksi masih menebar dividen jumbo. Sunarso mengatakan selama ini BRI bisa memenuhi kecukupan permodalan, bahkan lebih dari ketentuan minimum. "Jadi, tidak ada masalah dengan bagi dividen," ujar Sunarso.

Setidaknya hingga kuartal III/2023, BRI telah mencatatkan laba Rp43,99 triliun, naik 12,36% yoy. 

Proyeksi tebaran tinggi dividen Himbara ini sejalan dengan optimisme Menteri BUMN Erick Thohir atas capaian target dividen BUMN tahun depan. Erick menyatakan bahwa target dividen 2024 sebesar Rp85,8 triliun akan menjadi dividen terbesar sepanjang sejarah, yang pernah diberikan perusahaan-perusahaan pelat merah kepada negara. 

“Jadi kalau memang tercapai, itu sejarah lagi, yang tahun ini Rp80 triliun, tahun depan jadi Rp85 triliun, itu kan sejarah dividen terbesar yang pernah diberikan,” ujar Erick saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada September lalu (14/9/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper