Bisnis.com, JAKARTA -- LPS menyebutkan sudah ada 7 bank bangkrut pada awal 2024 di mana semuanya merupakan bank perekonomian rakyat (BPR). LPS telah menggelontorkan Rp300 miliar untuk menjamin simpanan nasabah di bank bangkrut tetap aman.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan secara rata-rata setiap tahunnya terdapat 7 sampai 8 BPR yang bangkrut di Indonesia. Tahun ini baru berjalan 3 bulan, tetapi sudah ada 7 bank bangkrut di Indonesia.
LPS pun langsung bertindak melakukan penyelamatan simpanan nasabah atas maraknya bank bangkrut.
"Itu kira-kira Rp300 miliar yang dikeluarkan tahun ini," kata Purbaya pada beberapa waktu lalu (22/3/2024) di Jakarta.
Adapun, nilai klaim simpanan nasabah pada tahun lalu mencapai Rp329,2 miliar. Dengan semakin banyaknya jumlah bank bangkrut, LPS memperkirakan nilai klaim simpanan nasabah juga membesar.
Namun, menurut Purbaya nilai klaim simpanan tahun ini diproyeksikan tetap tidak lebih dari Rp1 triliun. Menurutnya, dana yang disiapkan LPS pun lebih dari cukup guna menjamin simpanan nasabah di bank-bank bangkrut.
Baca Juga
"Kita kan kaya, saya [LPS] kan punya Rp214 triliun, nanti Juli nambah, akhir tahun nambah lagi. Tahun ini bisa jadi Rp240 triliun lebih," kata Purbaya.
Sebagaimana diketahui, sepanjang tahun ini sudah ada 7 bank bangkrut di Indonesia. Padahal, 2024 baru berjalan 3 bulan. Terbaru, PT BPR Aceh Utara bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebelum BPR Aceh Utara, OJK juga telah mencabut izin usaha PT BPR EDCCASH, Perumda BPR Bank Purworejo, PT BPR Bank Pasar Bhakti, PT BPR Usaha Madani Karya Mulia, BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda), dan Koperasi BPR Wijaya Kusuma sepanjang tahun ini.
Pada tahun lalu, terdapat 4 bank bangkrut di Indonesia. Apabila ditarik sejak 2005, maka total ada 129 bank bangkrut di Tanah Air.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Edina Rae memperkirakan akan ada total 20 bank yang bangkrut pada 2024. Dia mengatakan tumbangnya bank ini disebabkan fraud dan buruknya tata kelola manajemen.
"Kemungkinan [tahun ini] nyampe 20 BPR, tapi kan itu sudah tutup, tinggal likuidasinya saja," ujarnya saat ditemui awak media di Hotel Kempinski Jakarta, Jumat (22/3/2024).